Di Pulau Sebatik, Warga Dua Negara Berdampingan

0
532

Kehidupan masyarakat yang berada di perbatasan negara selalu bisa menarik perhatian. Perbatasan negara Indonesia dan Malaysia merupakan salah satu contoh dari fenomena yang ada. Diantara banyaknya wilayah batas yang ada, Pulau Sebatik juga punya sisi keunikannya tersendiri.

Pulau Sebatik sendiri termasuk sebagai wilayah terluar Indonesia. Berada di kawasan provinsi termuda, yakni Kalimantan Utara, membuat pulau ini masuk dalam wilayah Kabupaten Nunukan. Secara total, pulau ini mempunyai luas 433,84 km persegi.

Apabila dilihat secara geografis, pulau ini berada di sebalah barat Pulau Nunukan. Sebagai perbatasan negara, kehidupan warga dari kedua negara sejatinya saling berdampingan. Mereka juga saling menghormati dan menjaga budaya masing-masing.

Salah satu contoh yang bisa terlihat adalah bagaimana barang dari kedua negara, bisa ditemukan dengan mudah. Letaknya yang berbatasan langsung tersebut juga membuat pasokan komoditas di pulau ini banyak didatangkan dari Malaysia.

Tidak hanya itu, mobilitas warga dari keduanya juga sangat aktif terlihat. Kawasan di Tugu Patok Tiga merupakan simbol perwujudan bagaimana warga dari kedua negara bisa hidup berdampingan.

Kita tidak perlu membayangkan wilayah tapal batas yang dijaga begitu ketat dan kaku dengan tentengan senjata laras panjang. Tentara di sana hanya perlu mengecek dokumen setiap warga yang datang dari atau keluar wilayah dari masing-masing negara.

Sebuah Pulau Milik Bersama

Dengan luas yang dimiliki Pulau Sebatik ini, kita bisa menemukan setiap warga seolah melebur menjadi satu. Walaupun begitu, perlu untuk mengakui bahwa secara ekonomi kehidupan masyrakat di pulau ini didominasi oleh Malaysia.

Apabila kita berkunjung ke tempat ini, kita tidak perlu heran melihat proses transaksi jual-beli kebanyakan menggunakan mata uang Ringgit Malaysia. Bahkan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada banyak barang dari negara tetangga yang menghiasi etalase toko-toko di kawasan Indonesia di pulau Sebatik ini.

Jauhnya akses Pulau Sebatik dari pusat wilayah Indonesia membuat hal ini seolah wajar untuk terjadi. Situasi inilah yang menyebabkan waktu dan biaya distribusi komoditas dari wilayah Indonesia ke Pulau Sebatik membengkak.

Hal sebaliknya justru nampak berbeda dengan Malaysia yang berada tepat bagian utara pulau. Komoditas yang didatangkan dari Malaysia menawarkan harga dan waktu pendistribusian yang jauh lebih terjangkau.

Selain hidup berdampingan dalam perbedaan budaya dan status kewarganegaran yang berbeda, masyarakat lokal di sana juga sudah sangat akrab dengan dua nilai mata uang sekaligus. Kendati demikian, secara geografis pulau ini tetaplan milik bersama. Sebagian Indonesia, sebagiannya lagi Malaysia.

Rumah Dalam Dua Wilayah Negara

Bicara soal luas wilayah, Indonesia sebenarnya mendapatkan ‘jatah’ bagian yang lebih besar di Pulau Sebatik. Bagian Selatan yang dimiliki Indonesia mempunya luas sekitar 246,61 km persegi. Sementara bagian utara pulau yang luasnya mencapai 187,23 km persegi dimiliki Malaysia.

Dalam satu daratan dengan dua bagian masing-masing, tidak lantas membuat penduduk di pulau tersebut saling bermusuhan. Mereka begitu harmonis dan hidup rukun dalam bertetangga.

Kita mungkin masih ingat tentang sebuah rumah yang bangunannya bahkan berada di dua wilayah sekaligus. Rumah itu memang sempat hangat diperbincangkan beberapa waktu lalu. Dan, perbatasan di Pulau Sebatik adalah tempat rumah itu berada.

Tugu Patok Tiga tadi, adalah tempat bangungan rumah unik itu berdiri, tepatnya berada di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan. Bangunan rumah itu sendiri memang terbagi dan masuk dalam dua wilayah negara, Indonesia dan Malaysia.

Ruang tamu dari rumah ini masuk dalam wilayah Indonesia, sementara dapurnya berada di Malaysia. Batasan itu masih dalam bentuk satu bangunan rumah yang sama. Kita bisa bayangkan bagaimana penghuni melakukan kegiatan rumahannya di dua negara sekaligus.

Ya, Pulau Sebatik mungkin saja bisa dikatakan tidak seindah Lombok atau tempat-tempat yang menjadi destinasi wisata favorit lainnya. Namun, keunikan yang dimiliki pulau ini dari kehidupan warganya itulah yang menjadi titik paling menariknya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here