Kampung Mataraman Tempat Wisata Kuliner Khas Jogja

0
720

Jogja, selalu terngiang begitu jelas setiap kenangan yang membekas dalam sudutnya. Jogja, cerita klasik yang orang lain selalu ingin mengunjunginya. Jogja, tidak pernah terlupakan sepanjang sejarah. Kita tidak akan habisnya membahas kelebihan dari Jogja. Kota di pojokan Pulau Jawa yang terhimpit oleh pantai selatan membuat aroma tersendiri bagi penggila wisata agar tetap mengunjungi. Dari ring road selatan ada perempatan yang ke arah selatan bertemu Parangtritis lurus ke barat 200 meter maka akan menemui wisata kuliner khas Jogja.

Memang tempat ini belum banyak yang tahu, tetapi jika bagi seorang kuliner belum mengunjungi tempat tersebut, rasanya masih perlu dipertanyakan penjelajahannya. Jogja memiliki beranekaragam makanan, tetapi di Kampung Mataraman memiliki keunikan tersendiri yang perlu diketahui semua orang. Bermula dari kepala desa yang memiliki wawasan luas Bapak Wayudi Anggoro Hadi S. Farm memiliki terobosan berwirausaha rumah makan bernama “Kampung Mataraman”. Rumah makan ini diatur layaknya kampung kecil yang dihuni penduduk setempat tetapi menyediakan beranekaragam makanan. Mulai dari sayuran kangkung, bayam, bandeng, tahu, bahwan, tempe, kopi, jus, dan lain sebagainya tersaji di dalamnya.

Para pelayan tersebut merupakan masyarakat Panggungharjo sendiri. Mereka bergiliran sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sedangkan modal dari usaha tersebut sebenarnya dari Badan Usaha Milik Desa yang dikelola dengan baik. Tanahnya pun ternyata milik desa, sehingga tidak perlu menyewa mengeluarkan banyak uang. Awalnya memang cukup sulit, soalnya perlu membranding dan menciptakan konsep yang sekiranya orang tertarik. Namun, setelah berproses dan selalu berinovasi akhirnya sekarang maju pesat. Kini Kampung Mataraman terkenal dengan gaya “ndeso” tetapi terletak di kota.

Ciri Khas Kampung Mataraman

Ciri khas yang dimiliki “Kampung Mataraman” adalah setiap saat kita mampu mendengarkan suara gamelan, campursari, dan langgam Jawa melalui audio yang diputar oleh penjaganya. Kemudian, pelayan dari Kampung Mataraman selalu ramah. Mereka mengenakan surjan dan ikat kepala layaknya seorang abdi dalem kerajaan Mataram zaman dahulu. Sedangkan yang wanita mengenakan rurjan dan tapih kemudian rambut disanggul dan dikasih bando. Selain itu, suasana di Kampung Mataraman khas desa, bangunan dari kayu, lesehan yang berada di pendopo cukup luas, kursi duduk yang mengenakan kayu klasik, membuat nyaman setiap pengunjung yang datang.

Ada juga kolam yang diisi ikan nila. Di kolam tersebut orang tua bisa mengajak anak-anak untuk menghiburnya. Terkadang banyak dari anak yang melempari batu ke arah ikan-ikan yang mengapung. Dia mengira dengan begitu ikan akan terkenda dan mati, tetapi hanya sekedar menciptakan ikan kabur kemudian terlihat kembali jeda 10 menit. Maklum, begitulah ketika seorang anak sudah bermain. Berbagai macam mereka lakukan agar bisa diraihnya.. kita sebagai orang tua cukup mengawasi dan melihat dari dekat.

Dari Kampung Mataraman, Tidak sedikit pengunjung mengendarai mobil menuju kesana. Bersama keluarga, mereka melepas penat dan bernostalgia serasa hidup di kampung halaman. Lalu bagaimana dengan harga makananya? Tidak perlu takut. Kampung Mataraman ternyata memiliki opsi tersendiri bagi kita yang memiliki dompet tipis. Di sana harga mindowan (Khas Kebumen) hanya 8 ribu rupiah dan kopi cukup mengeluarkan 5 ribu rupiah.

Gimana murah bukan? Tentu cukup recomended bagi kalian yang suka nongkrong, menulis, menikmati keindahan alam dan latar kampung halaman. Tentu hal ini bukan sekedar promosi belaka, tetapi memang memiliki keunikan tersendiri yang perlu penulis ungkap. Sebab dari sekian desa yang sudah memiliki anggaran banyak dari pemerintah, hanya sedikit kepala desa yang sukses menjadikan desanya maju. Maka dari itu, Kampung Mataraman menjadi satu contoh bahwa dana pemerintah Badan Usaha Milik Desa mampu berunjuk gigi membenahi struktur perekonomian daerah. Bahkan ketika sudah maju, dana tersebut bisa dialokasikan ke hal yang lain. Tentunya agar desa semakin maju dan ikut bersaing dalam perkembangan era modern sekarang ini. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here