Melihat Formasi Bintang Langsung Dari Bukitnya

1
301

Menyaksikan bintik-bintik sinar yang terbentuk dari taburan bintang-bintang di langit malam merupakan salah satu kegiatan menarik. Semua kalangan pun bisa menikmati lanskap alam langit tersebut.

Kegiatan semacam ini termasuk sebagai salah satu kegiatan yang sederhana. Namun, ada beberapa orang yang menjadikannya hobi atau aktivitas serius. Maka tak heran, kegiatan yang satu ini juga diisi oleh pengamat bintang profesional, seperti para astronom, misalnya.

Mengamati bintang tentu tidak hanya sekadar menikmati sesuatu yang indah. Akan tetapi, tetap tak ada salahnya juga untuk menyaksikan keindahan tersebut. Dengan cara sederhana, seperti mendongak langsung ke arah langit dan melihat taburan bintang yang membentuk formasi.

Kendati merupakan kegiatan yang sederhana, mengamati bintang di malam hari masih sering menemui kendala. Banyaknya polusi cahaya di perkotaan biasanya membuat kegiatan ini jadi kurang afdal.

Padahal, menikmati bintang di malam hari itu bisa dilakukan di mana saja, termasuk di pekarangan rumah sekalipun. Kendala seperti itu memang biasa ditemukan jika kita hidup di lingkungan perkotaan.

Pilih Pantai atau Bukit

Lantas, warga kota yang ingin menikmati bintang jadi terdesak; harus memilih dataran tinggi atau pantai untuk melakukannya. Karena di dua opsi tersebut kita lebih leluasa menyaksikan panorama cahaya bintang yang mendominasi langit malam tanpa gangguan.

Yogyakarta, sebagai daerah istimewa yang tak luput dari gelombang tatanan kota juga hampir menemukan kendala serupa. Namun, hal itu turut diikuti oleh dua pilihan tempat ideal tadi. Tempat-tempat ideal untuk mengamati bintang dengan cara sederhana.

Daerah Istimewa ini memiliki kawasan garis pantai di bagian selatan. Dan, hal itu tentu menjadi tempat yang cocok untuk melakukannya. Suasana romantis ketika mengamati bintang jelas terjamin.

Selain pantai, Yogyakarta juga memiliki spot untuk menikmati suasana serupa dengan mengandalkan tempat yang berada di ketinggian. Di salah satu tempatnya ini, pengunjung bakalan menikmati lanskap formasi bintang di langit, langsung dari bukitnya.

Bukit ini sendiri dikenal sebagai Bukit Bintang. Lokasinya berada di bagian timur wilayah Yogyakarta. Seperti namanya, pengunjung yang datang ke tempat ini akan menyaksikan gugusan gemintang dengan leluasa tanpa penghalang, seperti tingginya bangunan gedung.

Jika dilihat, Bukit Bintang ini mirip dengan lokasi-lokasi wisata seperti Bukit Gombel di Semarang atau Bukit Moko yang berada di Bandung. Hal itu lantaran kawasan yang juga berada di ketinggian serta lanskap panorama yang disuguhkan.

Untuk diketahui, komposisi panorama yang membentang terlihat dari spot ini sendiri menghadap langsung ke lanskap Kabupaten Sleman dan Bantul. Bahkan tak jarang pengunjung akan disuguhkan pula siluet Gunung Merapi yang berdampingan dengan Gunung Merbabu di punggung kota, apabila cuaca cerah (tak terhalang kabut tebal).

Sebagai Salah Satu Spot Nongkrong Favorit

Panorama yang ditawarkan Bukit Bintang inilah yang membuatnya jadi pilihan warga yang ingin nongkrong di atas ketinggian. Nongkrong beratapkan langit malam yang bergemerlapan cahaya bintang, tentunya.

Bukit yang bernama asli Bukit Hargo Dumilah ini mulai dipadati pengunjung sejak sore hari. Suasana senja juga menjadi daya tarik lain dari tempat yang berada di perbukitan dengan ketinggian sekitar 150 mdpl tersebut.

Ketika malam tiba, pemandangannya pun bukan sebatas sketsa langit. Dari ketinggiannya ini, kita akan diperlihatkan panorama kerlap-kerlip lampu kota di bawahnya. Dan, semua itu bisa didapatkan dengan gratis, karena lokasinya tidak memberlakukan harga tiket masuk sepeserpun.

Gemerlap lampu kota memang menjadi keutamaan dari apa yang membuat Bukit Bintang mempesona. Suasana yang hadir terbilang romantis, namun cukup netral bagi para pengunjung yang memilih untuk berkumpul seru dengan teman-teman.

Dari spot ini, kita juga bisa bersantai atau bercengkrama bersama. Jangan lupakan bahwa nongkrong di tempat ini akan kurang bergairah jika tanpa dilengkapi kudapan. Beberapa di antara pilihan yang ada, segelas wedang jahe atau kopi panas dirasa sangat pas dengan suasana di tempat ini.

Dilengkapi Fasilitas Umum yang Memadai

Apabila minuman hangat terasa kurang nampol tambahkan juga kudapan seperti jagung atau seporsi roti bakar yang bisa di pesan di pedagang yang ada di sekitar lokasi. Ini tentu pas dengan hawa di lokasinya yang cenderung dingin.

Nongkrong di tempat ini semakin asyik lagi karena di sekitarnya kita bisa memesan berbagai macam kudapan dan minuman. Kita bisa dengan mudah menemukan kuliner dari yang menu berat sampai sekadar camilan murah meriah.

Hal itu ditambah lagi dengan ketersediaan fasilitas umum seperti toilet umum, tempat ibadah (mushola), serta lahan parkir bertarif Rp2.000 – 5.000 yang memudahkan pengunjung yang datang membawa kendaraan pribadi.

Kita juga tidak perlu khawatir dengan keamanan ketika memandangi langit. Karena tempat duduk yang disediakan khusus telah dilengkapi dengan pagar pembatas. Ini tentu akan memberikan jaminan keamanan lebih, apalagi untuk pengunjung yang ingin berfoto.

Kawasan yang berlokasi di Jalan Wonosari Km 15-17, Pathuk, Gunung Kidul ini membuatnya menjadi salah satu lokasi wisata strategis. Meski rutenya agak menanjak dan berliku, sama sekali tidak membuat Bukit Bintang kehilangan daya tarik.

Tempat Singgah Setelah Berpetualang

Lokasinya sendiri berjarak sekitar 17 km dari pusat Kota Yogyakarta. Dari pusat kota kita mengambil rute menuju Pasar Piyungan sebagai patokan. Dari sana, kita hanya perlu menempuh 3,5 km perjalanan untuk tiba ke Bukit Bintang.

Dengan posisinya tersebut, bukit yang satu ini kerap dijadikan tempat singgah bagi para wisatawan. Biasanya, wisatawan yang kembali setelah mengunjungi tempat-tempat wisata lainnya, akan singgah untuk beristirahat di Bukit Bintang sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke arah kota.

Disarankan juga untuk terlebih dahulu mengunjungi destinasi lain di pagi dan siang harinya, supaya ketika sorenya bisa mampir ke lokasi ini. Adapun beberapa wisata lain di yang dimaksud itu seperti Embung Nglanggeran, Taman Bunga Amarilis, ataupun pantai-pantai di wilayah Gunung Kidul.

Ada baiknya memang untuk menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai lokasi Bukit Bintang. Hal ini lantaran agar pengunjung lebih leluasa untuk menentukan kapan waktu ideal untuk pulang.

Karena waktu senja dan malam hari menjadi titik puncak kunjungan, alasan inilah yang membuat menggunakan kendaraan umum menjadi satu pilihan yang berisiko. Pasalnya, rute angkutan umum di waktu-waktu tersebut biasanya sudah tidak tersedia.

Jika ingin menginap di sekitaran lokasi, ada sejumlah penginapan yang bisa dipilih. Salah satu penginapan terdekat menawarkan harga sewa kamarnya sekitar Rp120 per malam. Namun, ada juga pilihan penginapan yang lebih mahal dengan tawaran harga mencapai Rp300 ribu per malam, namun dengan fasilitas yang lebih memadai tentunya. Nah, tentu memilih menginap jadi alternatif pilihan untuk menyiasati kendala “kendaraan umum” tersebut, selain mengikuti jadwal agen travel tour. Ya, walaupun pilihan ini akan membuat kunjungan ke Bukit Bintang akan membuat kita mesti menyiapkan bajet lebih.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here