Sudut Cantik Itu Bernama SIDEROAD

0
325

Andai saja Mataram Square Hotel tidak menjulang di dekatnya, kedai mungil yang satu ini kemungkinan besar akan menjadi penampakan paling anggun di sepanjang Jalan R. Suprato, Kota Mataram.

Amatlah wajar memang, lantaran hotel itu berdiri megah di antara bangunan-bangunan yang mengisi areal kompleks pertokoan yang sama. Namun, letaknya yang menjorok sedikit ke dalam; membuatnya punya titik kelemahan besar.

Di antara para pengguna jalan yang berseliweran satu arah menuju selatan, Jalan R. Suprapto sendiri terbilang cukup strategis. Keberadaannya tak boleh dianggap sepele, meskipun kerap dianggap hanya jalan penghubung.

Sepanjang jalurnya pun banyak pedagang kaki lima berdesakan memburu perhatian. Siapa lagi kalau bukan atensi dari para pengguna jalan yang melintasi “jalan penghubung” tersebut.

Satu yang Mungil dari Tumpukan

Mataram Square Hotel boleh saja menjadi yang terbesar di antara rimbunnya kawasan tersebut. Namun, suka atau tidak suka, pesona keberadaannya harus bersaing dengan hiasan-hiasan yang jauh lebih mungil.

Salah satu penantang yang bisa terlihat paling serius dari segi tampilan adalah SIDEROAD. Sebuah kedai kopi kecil yang—buka setiap Senin-Sabtu pukul 15.00 hingga 22.30—tampil dengan konsep riasan yang terencana.

Kedai ini jelas jauh dari kata seimbang dengan Mataram Square Hotel jika dikomparasikan secara ukuran. Namun, ada satu variabel di mana SIDEROAD. mampu memberikan perlawanan.

Hanya memanfaatkan satu ruangan ruko yang disulap dengan interior yang mengesankan kehangatan, SIDEROAD. mencuat berburu perhatian yang sama. Inilah yang menjadi salah satu sisi menariknya.

Jadi yang Tercantik

Namun terlepas dari “pertarungan kecantikan”-nya dengan sang raksasa tadi, SIDEROAD. jelas tampak kontras. Hal itu tentu jika dibandingkan dengan “hiasan-hiasan” mungil lain yang berada di kawasan yang sama.

Berbeda dengan Mataram Square Hotel, letak SIDEROAD. justru berada lebih keluar. Bahkan, sesuai dengan namanya bila diterjemahkan secara harfiah, posisinya berdiri persis di tepian jalan.

Alhasil, melihat dari tampilan dan posisinya tersebut, SIDEROAD. selaiknya sebuah bola oranye di tengah hamparan salju putih. Jika boleh berlebihan, tempat ini menjadi salah satu sudut paling menonjol di sebuah jalan sepanjang ± 300 m.

Punya Dua Sisi Berlawanan

Jika berkunjung, kita akan disambut suasana indoor yang simple dan clean. Area dalam ini sekaligus menjadi tempat dapur, dan kasir yang disatukan dengan bar. Dua orang staf akan melayani pengunjungnya.

Pengunjung akan langsung diarahkan menuju kasir untuk memesan dan membayar pesanan. Setelah itu, kita bisa bebas memilih tempat duduk. Selain indoor, kedai ini sendiri juga menyediakan tempat semi-outdoor.

Dua bagian space yang ditawarkan SIDEROAD. ini menarik. Hal ini karena menimbulkan pengalaman yang berlawanan meskipun berdampingan.

Bagian dalamnya sendiri cukup senyap dan mampu meredam polusi suara dari luar. Sedangkan, jika memilih duduk di area luar suasananya akan terisi dengan suara bising kendaraan di Jalan R. Suprapto yang sibuk.

Riasan Lampu yang Dominan

Nah, apabila datang saat malam hari, dominasi cahaya lampu warm white akan tampak dominan. Selain menimbulkan kesan hangat, dominasi cahaya ini jugalah yang menjadi dasar riasan SIDEROAD. dalam memamerkan dirinya.

Hasilnya, kedai ini tampil dengan susunan warna remang yang cerah, tetapi tak sampai memekik mata. Furnitur yang ditampilkan pun tak meninggalkan kesan aneh. Paduan warna alami kayu-kayuan dan putih terlihat pas.

Akan cukup mudah melihat sudut posisi SIDEROAD. berada. Kita hanya perlu menyusuri Jalan R. Suprapto dari Jalan Langko, Mataram. Apabila berangkat dari Kota Tua Ampenan, ikuti Jalan Yos Sudarso menuju arah timur untuk tembus ke Jalan Langko.

Lokasinya berada di kompleks pertokoan Mataram Square Hotel, tepat di sebelah kanan jalan sebelum perempatan lampu merah Seruni. Lebih disarankan untuk mengunjungi lokasinya dengan kendaraan roda dua agar memudahkan saat parkir.

Bukan Kontes Kecantikan

Sayangnya, realitanya adalah SIDEROAD. tidak sedang berada dalam kontes kecantikan. Sekadar tampil cantik tentu tak akan menjamin keberlangsungan eksistensinya tersebut.

SIDEROAD. boleh saja menjadi satu-satunya kedai kopi di Jalan R. Suprapto sejauh ini. Akan tetapi, kedai yang dihiasi dua orang staff ini bukanlah satu-satunya kedai kopi di Kota Mataram.

Ya, kedai kopi tetaplah kedai kopi. Daftar menu yang disuguhkan tentu menjadi elemen yang tak kalah penting. Paham akan hal itu tentunya, kedai yang kerap disebut dengan singkatan “SR” ini punya beberapa koleksi suguhan.

Pilihan Menu di SIDEROAD

Minuman kopi seperti espresso, americano, cappuccino, macchiato, ataupun café latte, tentu terdengar familiar. Deretan menu tersebut, begitu lumrah bertengger di daftar menu kedai-kedai kopi pada umumnya.

Tak sampai merogoh kocek sedalam Rp30 ribu, kita sudah bisa menikmati deretan menu tadi yang dikategorikan dalam menu coffee based. Kita juga bisa memilih menikmatinya dengan es atau tidak.

Selain itu, minuman berbahan utama susu (milk based) juga bisa dinikmati di tempat ini. Dua di antaranya adalah matcha dan red velvet yang menjadi unggulan SIDEROAD. di kategori tersebut.

Ada pula pilihan mocktail yang bisa menjadi pilihan untuk menikmati sejumlah menu makanan di sini. Virgin Mojito adalah salah satu yang dirasa paling menarik disandingkan dengan kentang goreng.

Menyesap Secangkir Sasakano

Buat kita yang tak ingin menghabiskan bujet besar hanya untuk ngopi-ngopi cantik, Sasakano setidaknya bisa jadi pilihan. Kopi hitam klasik yang diberi jargon “local pride” oleh SIDEROAD.

Untuk menyesap per cangkirnya, kita hanya perlu merelakan Rp10 ribu saja. Sasakano bisa jadi pilihan termurah. Meskipun demikian, rasa yang akan kita terima jauh dari kesan kopi instan sachet.

Tampilan Sasakano sejatinya biasa saja. Seperti kopi tubruk, tetapi tumbukan (grind size) biji kopinya lebih halus. Meski termasuk dalam kategori coffee based, menu yang satu ini hanya menampilkan dirinya dengan versi minuman panas. Tanpa es.

Tak berlebihan rasanya jika Sasakano terasa seperti simbol kesederhanaan di antara menu-menu di SIDEROAD. lainnya. Meski begitu, kesan inferiornya itu seperti oase yang khusus bagi segmen pelanggan yang merasa bujet nongkrongnya “terbatas”.

Terkepung Menu Andalan

Adapun kepungan terkuat untuk Sasakano di SIDEROAD. adalah deretan menu minuman dengan nama-nama nyeleneh. Tiga di antaranya adalah McUnus, McBoncol, dan McBonus.

Menu-menu tersebut dengan cara terang-terangan didapuk dalam signature series yang notabene merupakan menu andalan—seperti kedai-kedai kopi yang sudah seperti menginvasi gaya hidup masyarakat zaman kini.

Belum berhenti di situ, menu yang masuk dalam kategori Frosty Series turut menambah panjangnya daftar. Dan, baru-baru ini juga SIDEROAD. menelurkan menu baru mengisi jajaran mocktail mereka dengan Japanese Blossom.

Namun, Sasakano tetap saja bisa menemukan penikmatnya di antara para pelanggan SIDEROAD. sendiri. Hal ini terbukti dengan perjalanan kedai ini yang sudah menginjak usia hampir 2 tahun ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here