Ketahui 5 Fakta Menarik Tarian Tradisonal Randai

0
478

Ada beragam jenis tarian tradisonal yang saat ini mulai dilupakan, atau bahkan tak dikenal orang. Salah satu tarian tradisional yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman adalah tari randai. Sebagai kaum milenial, Anda pasti asing mendengar nama tarian ini ‘kan? Supaya Anda tahu, yuk kenalan dengan tarian tradisional yang satu ini!

Asal-usul Randai

Ada pepatah yang bilang kalau “Tak kenal, maka tak sayang.” Oleh sebab itu, mari mengenal lebih jauh tentang asal-usul tarian tradisional bernama randai ini. Menurut sejarahnya, tarian tradisional yang berasal dari Minangkabau ini sudah ada sejak abad ke-7 Masehi.

Kalau dirunut dari usianya, tarian ini sudah sangat lama dan mendarah daging di tanah Minangkabau. Saking lamanya, tarian tradisional ini juga sudah muncul sebelum Islam masuk ke Nusantara.

Menurut Sastrawan Indonesia, Chairul Hanun, seni tari ini berasal dari bahasa Minang “Handai” yang berarti berbicara memakai kiasan dendang, atau pantun. Sejak zaman dulu, orang Minang memang suka berdendang dan berpantun. Makanya, tak heran kalau tarian tradisional ini diberi nama seperti kegemaran masyarakat Minang, yaitu randai.

Sewaktu pentas, para penari ini akan menari mengikuti irama dendang yang dialunkan oleh para pemain musik tradisional. Selain dibuat pentas hiburan, tarian ini juga sering dipakai buat menyampaikan cerita rakyat, pesan, atau kabar.

Tata Aturan Menari

Setiap tarian tradisional peninggalan nenek moyang pasti punya aturan atau tata caranya masing-masing, begitupun dengan tari randai. Kalau Anda mau mencoba, ada beberapa gerakan yang harus dilakukan oleh para penari, yaitu:

Diawali dengan gerakan silat

Sebagai permulaan, tarian ini diawali dengan gerakan silat atau silek. Tak jarang kalau tarian ini juga digolongkan ke dalam jenis permainan karena memakai gerakan silat dalam pementasannya. Tarian ini tidak dilakukan secara individu, melainkan oleh kelompok anak muda.

Kenapa harus anak muda? Karena gerakan silek yang dilakukan selama pentas cenderung dinamis dan punya banyak gerakan berulang-ulang. Pakaian yang digunakan juga khusus. Para penari biasanya akan memakai celana galembong ketika menari.

Pemimpin tarian memandu dengan berteriak

Tari tradisional ini dipimpin oleh seorang ketua yang disebut sebagai tukang goreh. Tugas tukang goreh adalah untuk memandu tarian. Ciri khas yang jadi keunikan tukang goreh adalah saat mengeluarkan bunyi-bunyian yang nyaring dan cenderung berteriak.

Contoh bunyinya seperti “Hep! Tah! Tih!” dengan tempo yang disesuaikan dengan gerakan para penari lainnya.

Berdendang dan bercerita

Selama menari, para penari ini akan mendendangkan latunan lagu-lagu atau cerita rakyat. Yang bertugas untuk melantunkan lagu dan cerita ini disebut dengan janang. Janang akan memberi aba-aba lewat gerakan kepada penari lainnya ketika mulai berdendang atau bercerita.

Konsep Tarian Randai

Secara umum, tarian ini termasuk ke dalam salah satu permainan tradisional Minang. Dengan konsep yang menggabungkan unsur tarian, permainan, musik, dan drama dalam satu pentas, randai sering ditampilkan sebagai hiburan dalam pentas-pentas dan acara adat.

Selama pentas, randai sering mendendangkan lag atau cerita-cerita rakyat yang lazim di masyarakat. Beberapa contoh cerita rakyat yang sering digunakan selam pementasan adalah cerita Sabai Nan Aluih, Cindua Mato, dan Anggun Nan Tongga.

Karena konsep tariannya yang kaya dan sarat makna, tak heran kalau tarian ini diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang dan sudah seharusnya dilestarikan oleh generasi muda seperti sekarang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here