Tari Tradisional Rampak Gendang Yang Sudah Mendunia

0
542

Indonesia terkenal kaya akan budaya dan kesenian tradisionalnya. Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki kesenian tradisional yang masih terus dilestarikan, salah satunya di daerah Sunda, Jawa Barat. Pasti Anda tidak asing dengan kesenian Rampak Gendang. Seni tari khas Sunda ini masih terus dijaga kelestariannya, bahkan sudah dikenal hingga ke manca negara.

Rampak gendang berasal dari bahasa Sunda yang memiliki arti, “Rampak” berarti serempak dan “Gendang” adalah instrumen dalam gamelan dengung. Maka, tarian ini dapat diartikan sebagai pertunjukan gendang yang dilakukan secara serempak atau bersama-sama. Tari tradisional ini melibatkan banyak gendang yang dimainkan serempak atau bersama-sama oleh para pemainnya. Jadi, segalanya dalam pertunjukan ini dilakukan secara bersama-sama.

Jenis Tari Rampak Gendang

Tarian tradisional asal Sunda ini terdiri atas dua jenis tampilan. Perebedaan dari kedua jenis tari ini yaitu dari cara memainkannya dan jumlah gendang yang digunakan. Namun, kedua jenis dari tarian ini sama-sama menarik untuk ditonton. Berikut dua jenis tari Rampak Gendang.

1. Rampak Gendang Diri

Tarian jenis ini dimainkan sambil berdiri dan menggunakan alat stik seperti stik drum. Gendang yang digunakan berjumlah dua buah.

2. Rampak Gendang Duduk

Jenis yang kedua ini, rampak gendang dimainkan sambil duduk dan menggunakan tangan. Gendang dipukul menggunakan tangan. Adapun gendang yang digunakan berjumlah 3 buah.

Makna Tari Rampak Gendang

Pada setiap kesenian tradisional pasti menyimpan makna tersendiri. Begitupun dengan kesenian tradisional Rampak Gendang. Bagi masyarakat Sunda, seni tari ini merupakan bentuk kebersahajaan yang mengandung nilai-nilai filosofis, yaitu kebersamaan dan gotong royong. Kesenian yang menggambarkan masyarakat Sunda yang harmonis karena sifat gotong royong dan keceriaan.

Cara Penyajian Tari Rampak Gendang

Tarian tradisional khas Sunda ini disajikan dengan adanya pemain gendang dan pengrawit gamelan. Pemain gendang yang berjumlah minumal 5 orang, mengenakan pakaian bermotif Sunda dengan warna-warni yang indah dan seragam. Sedangkan, para pengrawit gamelan memakai busana takwa lengkap dengan sinjang dan ikat kepala.

Pemain gendang berada diposisi bagian depan sedangkan pengrawit gamelan di posisi belakang atau disamping pemain gendang. Pengrawit gamelan akan melakukan aba-aba gending sebagai tanda pertunjukkan akan dimulai. Para pemain gendang akan segera memainkan komposisi lagu secara bersama-sama atau serentak menabuhkan gendang. Bukan hanya serentak dalam menari memukul gendang, melainkan juga serentak dalam gerakkan.

Pertujukan tarian ini biasa digelar dalam acara khusus seperti kebudayaan atau resepsi. Pertunjukan dilakukan selama kurang lebih antara 3 sampai 10 menit, sesuai alokasi yang diberikan kepada para pemain. Sampai sekarang tarian tradisional Sunda ini masih terus dipertunjukan sebagai upaya pelestariannya. Bahkan sudah semakin dikenal banyak orang.

Perkembangan Tari Rampak Gendang

Kini di zaman modern, kesenian tradisional Sunda Rampak Gendang sering dikolaborasikan dengan kesenian lain. Di antaranya, seperti tari Jaipong atau pengiring lagu pop, sehingga gamelan Jawa dalam pertunjukan tarian ini dapat dikenal dan dinikmati semua orang. Uniknya, kesenian tradisional ini bukan hanya berkembang di dalam negeri, melainkan sudah sampai ke manca negara. Bahkan sudah kesenian ini pun dipelajari sebagai mata kuliah kesenian di salah satu universitas di Amerika dengan pengajar dari Indonesia.

Nah, itulah ulasan singkat mengenai tari tradisional khas Sunda, Rampak Gendang. Kesenian-kesenian tradisional di negeri kita sudah semestinya terus dilestarikan. Agar tidak hilang dan terlupa kesenian yang sudah diwariskan para leluhur. Semoga kebudayaan dan kesenian tradisional Indonesia terus berkembang sehingga menjadi suatu kekayaan dan kebanggaan negara Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here