Rumah Adat Nusa Tenggara Timur

0
344

Indonesia tak hanya dikenal sebagai negara yang memiliki destinasi wisata menarik nan indah. Salah satunya Nusa Tenggara Timur yang memiliki destinasi wisata begitu indah. Tak hanya itu, Anda juga bisa menikmati eksotisnya Rumah Adat Nusa Tenggara Timur.

Setiap rumah adat di Indonesia memiliki bentuk dan desain yang berbeda. Semuanya memiliki maksud dan tujuan yang berbeda ketika didirikan sebagai sebuah rumah adat.

Mari pelajari Rumah Adat Nusa Tenggara Timur di bawah ini secara singkat saja. Ada 4 jenis rumah adat yang akan dijelaskan oleh Penulis.

Rumah Adat Musalaki

Patut diketahui bahwa Rumah Adat Musalaki menjadi ikon rumah adat untuk wilayah NTT. Rumah ini menunjukkan sebuah identitas, bahkan beberapa bangunan kantor Pemerintahan NTT mengadopsi bentuk rumah musalaki.

Asal mulanya rumah musalaki yakni dari suku Ende Lio. Kemudian nama musalaki diambil dari bahasa suku Ende sendiri.

Untuk segi bentuknya, rumah adat ini memiliki bentuk persegi. Konsepnya berupa rumah panggung dengan atap yang menjulang tinggi dengan layar perahu.

Simbol atap yang menjulang tersebut menunjukkan sebuah kesatuan yang kuat. Bentuk perahu terbalik sebgai simbol kebiasaan nenek moyang yang menjadi nelayan.

Struktur maga atau struktur lantainya dibagi menjadi 2 bagian yang bernama tenda teo dan koja ndawa. Keduanya memiliki perbedaan yang jelas dalam hal tingkat ketinggiannya. Meskipun pada dasarnya berbahan yang sama yaitu papan kayu.

Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana

Rumah Adat Nusa Tenggara Timur yang kedua adalah Sao Ata Mosa Lakitana. Namanya cukup unik dan lumayan sulit untuk di-eja secara cepat.

Namanya memiliki kesamaan yang terdapat pada Mosa dan Laki dalam Lakitana. Padahal asal mula dan bentuknya jauh berbeda, Sao Ata Mosa Lakitana memiliki bentuk bulat telur tanpa dilengkapi dengan tiang.

Model rumah adat ini memiliki tiga model rumah ada sesuai bentuk atapnya.

Pertama model atap joglo yang memiliki ciri khas milik suku Sumba. Yang kedua model atap kerucut bulat yang menandakan milik suku Timor. Sedangkan untuk yang Ketiga bentuk atapnya berupa perahu terbalik yang menunjukkan ciri khas suku Rote dan suku Sabu.

Rumah Adat Mbaru Niang

Rumah adat mbaru niang masih terjaga nilai khasnya. Anda bisa menemukan design rumah adat satu ini di Kampung Adat Wae Rebo di Flores, NTT. Kampung ini terpencil dan berada di atas pegunungan yang memiliki ketinggian 1.117 mdpl.

Kampungnya terpencil, namun Kampung Wae Rebo berbatasan dengan Taman Nasional Komodo.

Bentuk atapnya sangat unik berupa kerucut yang menjulang tinggi hingga menjulur ke tanah. Atap Mbaru Niang terbuat dari lontar yang sudah ditutup dengan ijuk.

Rumah Adat Sao Ria Tenda Bewa Moni

Nama sao ria tenda bewa moni juga terdengar sangat unik. Rumah adat Nusa Tenggara Timur ini bisa Anda temukan di wilayah Desa Koanara, Kelimutu, NTT.

Atapnya hampir ditutupi atau diselimuti untuk seluruh bagian rumah. Untuk bahannya sendiri menggunakan ilalang yang dikeringkan untuk pembuatan atap.

Ada 3 jenis sao ria tenda bewa moni yang bisa Anda ketahui. Seperti rumah baku, lumbung padi dan rumah tinggal, khusus rumah baku digunakan untuk menyimpan tulang belulang para leluhur.

Sedangkan dua jenis dari sao ria tenda bewa moni difungsikan sesuai namanya yakni untuk menyimpan hasil pertanian dan ditinggali bersama keluarga.

Itulah jenis-jenis Rumah Adat Nusa Tenggara Timur yang bisa Penulis jelaskan secara singkat. Keberagaman budaya dan adat istiadat membuat Indonesia kaya dan eksotis. Semoga Bermanfaat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here