Bekarang, Tradisi Menangkap Ikan di Lahat

2
747

Ditengah pesatnya arus teknologi dan derasnya pengaruh modernisasi, tradisi dan adat istiadat masih terpelihara dengan baik di berbagai wilayah di Indonesia. Tradisi yang merupakan kearifan lokal tersebut memberikan pembelajaran kepada siapapun, bahwa ada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap tradisi dan adat istiadat yang diwariskan secara turun temurun.

Salah satu daerah yang masih memegang teguh tradisi leluhur tersebut adalah Kabupaten Lahat yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Terdapat sejumlah tradisi di kabupaten ini yang masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat, salah satunya adalah Tradisi Bekarang atau tradisi menangkap ikan.

Melalui tradisi ini, masyarakat diingatkan untuk senantiasa menjaga ekosistem alam dengan tidak seenaknya dalam menangkap ikan, yaitu dengan memperhatikan daur hidup dari ikan-ikan yang hidup di sungai serta menggunakan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan.

Sekilas tentang Tradisi Bekarang Lahat

Tradisi yang sudah berumur puluhan bahkan mungkin ratusan tahun ini berlaku di semua desa yang ada di Kabupaten Lahat yang wilayahnya memiliki lubuk atau sungai. Melalui Tradisi Bekarang, setiap desa memiliki area sungai tertentu yang disebut Lubuk Larangan, dimana ikan-ikannya yang hidup di sungai tersebut tidak boleh ditangkap oleh siapapun, kecuali untuk acara-acara khusus, seperti pesta pernikahan, khitanan, upacara kematian dan pada hari tertentu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Larangan untuk menangkap ikan di Lubuk Larangan tersebut di beberapa desa hanya merupakan aturan yang tidak tertulis namun tetap harus dipatuhi oleh masyarakat, dan di sebagian desa lainnya ditetapkan dengan Perdes (Peraturan Desa), seperti di Desa Muara Cawang, Kecamatan Pseksu.

Karena berupa aturan, maka barang siapa yang melanggar atau mengambil ikan diluar kepentingan yang telah ditetapkan, maka akan dikenai sanksi atau denda yang bentuknya tidak sama antara desa yang satu dengan yang lain.

Salah satu contoh untuk aturan yang berlaku di Desa Muara Cawang, mereka yang melanggar aturan dikenai denda sebesar Rp.2.500.000 serta harus menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat desa. Sepanjang tahun 2017 yang lalu, ada 4 orang yang melanggar aturan tersebut serta dikenai sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Tradisi Bekarang Lahat sebagai Komoditas Pariwisata

Sebagai produk tradisi dan budaya, tujuan dari Bekarang sebenarnya lebih kepada penanaman nilai-nilai luhur dan pembelajaran kepada masyarakat utamanya penduduk Kabupaten Lahat. Namun dalam perkembangannya, tradisi ini menjadi magnet bagi wisatawan, karena aktifitas yang berlangsung saat dilaksanakannya Bekarang memang sangat menarik, terutama yang berlangsung pasca lebaran.

Pada waktu itu, seluruh pejabat di tingkat desa dan kecamatan serta seluruh masyarakat desa tumpah ruah di lokasi Lubuk Larangan dan bersama-sama menangkap ikan yang ada di sungai tersebut. Tidak hanya masyarakat setempat, para pendatang yang kebetulan mudik lebaran serta para wisatawan dapat ikut serta untuk menangkap ikan bersama-sama.

Karena ikan-ikan tersebut memiliki umur yang cukup, maka mayoritas ikan yang ditangkap ukurannya besar-besar. Kalaupun ada ikan kecil yang ikut tertangkap, maka akan dilepas kembali ke sungai.

Di beberapa desa, ikan hasil tangkapan dikumpulkan bersama untuk dijual, dan uangnya dimasukkan ke kas desa. Di beberapa desa lainnya ada yang dibagi rata kepada seluruh masyarakat yang hadir pada pelaksanaan Bekarang atau dibagikan kepada masyarakat yang ekonominya kurang mampu.

Tradisi Bekarang menjadi semakin menarik, karena sebagian ikan hasil tangkapan dibakar dan dinikmati bersama-sama di pinggir sungai oleh seluruh masyarakat termasuk wisatawan yang datang. (*)

2 COMMENTS

  1. Menarik nih, jadi ingat waktu kecil di daerah kami dulu sering ada yang masang semacam alat dari anyaman bambu, ke sungai, di dalamnya dikasih kelapa bakar, besoknya di dalam jebakan itu banyak udang, kepiting dan ikan gabus.

    Mereka bisa masuk ga bisa keluar.
    CUman pernah juga yang nyangkut malah ular hahaha

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here