Bekal Yang Harus Dimiliki Sebelum Menikah

0
232

Bekal yang seharusnya dipupuk oleh setiap pasangan sebelum mereka memutuskan untuk menikah adalah memahami dan mempelajari tentang bagaimana menjadi orang tua yang baik. Bagaimana pengasuhan anak yang baik, karena mengasuh bukan hanya sekedar memberi mereka makanan namun juga mengajarkan tentang bagaimana etika serta sopan santun dalam kehidupan.

Mengajarkan mengenai bagaimana cara menghargai orang lain dan yang pastinya adalah mengenai semua norma dalam kehidupan. Karena menikah bukan semata tentang menyatukan dua manusia,  namun juga akan melahirkan manusia- manusia yang baru nantinya.

Anak yang cerdas lahir dari ibu yang cerdas. Melahirkan generasi berpendidikan moral yang baik di awali oleh pasangan yang memiliki moral yang baik. Dan tentunya lebih dahulu bersama berkomitmen mengenai langkah dan cara apa yang akan diberlakukan didalam rumah tangga kedepannya agar dapat menciptakan generasi yang bernas tersebut.

Terkadang kehamilan yang cepat tanpa persiapan justru akan membuat pasangan menjadi kewalahan. Bahkan sering terkena syndrome kehamilan. Maka pentinglah bagi setiap pasangan untuk mengetahui hal apa saja yang harus dan mesti dilakukan untuk mempersiapkan kehamilan tersebut. Hingga berlanjut pada proses persalinan dan membesarkan dan merawat buah hati. Maka pentinglah bagi pasangan untuk mempelajari ilmu parenting pra menikah.

Mungkin saja ada terselip keinginan untuk mempelajarinya namun ada saja alasan yang membatasi itu semua dapat tercapai. Namun pada zaman sekarang ini, semua tidak akan menjadi sulit jika kita ada keinginan untuk memulainya, seperti mencari dari sosial media, buku parenting, atau bahkan pengalaman pendahulu yang penuh hikmah dapat kita pelajari. Semua  menjadi sangat penting, karena menjadi orang tua itu tidaklah mudah.

Orang tua yang baik akan mempersembahkan semua yang terbaik untuk anak- anaknya, memang demikian kata semua orang tua. Namun, yang menjadi garis bawahnya adalah untuk mempersembahkan yang terbaik untuk anak tidak cukup sekedar sebuah pembicaraan saja.

Perlu persiapan yang matang, dengan modal ilmu dan plan A, plan B dan seterusnya jika dihadapkan pada situasi dan kondisi yang berbeda- beda. Maka bekal mempelajari ilmu parenting adalah modal untuk dapat menciptakan keluarga yang baik dengan anak- anak yang bahagia akal sehatnya, memiliki moral dan nilai- nilai yang baik dalam kehidupan.

Seperti sebuah pengalaman salah seorang teman, ia merupakan ibu dengan pendidikan sarjana. Dan suaminya adalah seorang yang sibuk dengan pendidikan tak kalah tinggi juga dari sang istri. Mereka menikah hingga langsung dikarunikan seorang anak. Awalnya semua baik- baik saja, namun ketika suatu hari mereka dihadapkan pada kondisi mengikuti semua kemauan sang anak dan membuat anak menjadi tidak terkontrol.

Anak menjadi egois dan menganggap semua yang ada adalah miliknya tanpa harus perlu berkata, tolong, pinjam dan maaf jika bersalah. Tentu jika dikaji ini merupakan masalah yang sepele awalnya, namun tidak. Ini merupakan masalah yang akan menjadi berkesinambungan berlaku hingga sang anak tumbuh dewasa kelak. Anak akan tumbuh dengan rasa tidak memperdulikan sekitarnya, karena hanya terfokus pada keinginannya sendiri.

Didukung oleh peran yang kurang dari orang tua yang tidak memahami apa yang harus dilakukan jika anak berlaku demikian, lantas selalu mengikuti dan mendukung semua keinginan anak tanpa berfikir dampak yang akan timbul pada anak. Ditambah lagi pembiasaan bermain gadget untuk mengalihkan anak agar tetap diam, dan sementara ibu dan ayah akan tetap bisa melakukan aktifitas yang mereka gemari seperti waktu sebelum menikah.

Semua telihat complicated bukan?. Benar, karena semua didasari dengan tidak adanya bekal persiapan mereka sebelum melangsungkan pernikahan. Untuk itu, bagi yang belum menikah perlu dipupuk dan mencari bekal sebanyak- banyaknya mengenai parenting, selain beberapa hal yang jelas perlu seperti membicarakan perjanjian pra menikah, perencanaan jumlah anak dan lain- lain yang dianggap perlu untuk menunjang kebahagiaan rumah tangga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here