Simping Sayuran, Inovasi Santri Ponpes Al Muhajirin Jawa Barat

0
516
Simping Sayuran, Inovasi Santri Ponpes Al Muhajirin Jawa Barat

Di tengah maraknya tren hidup sehat dan pola makan yang seimbang, sayuran semakin menjadi pilihan utama bagi masyarakat. Tidak hanya sebagai pelengkap menu, tetapi juga sebagai bahan utama dalam masakan. Namun, tahukah Anda bahwa di Jawa Barat, ada sebuah pondok pesantren yang mengusung inovasi dalam penggunaan sayuran? Ya, di Pondok Pesantren Al Muhajirin, para santri tidak hanya belajar agama, tetapi juga diajarkan untuk simping sayuran sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari.

Inovasi ini dijalankan oleh pengasuh pondok pesantren, KH. Abdul Ghofur, yang menyadari pentingnya pola makan sehat bagi para santri. Dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar pesantren, beliau memulai program penanaman sayuran yang dikelola oleh para santri. Selain sebagai sumber pangan, program ini juga bertujuan untuk mengajarkan kepada para santri tentang pentingnya menjaga lingkungan dan hidup sehat. Dengan demikian, simping sayuran di Pondok Pesantren Al Muhajirin menjadi salah satu inovasi yang memberikan manfaat yang besar bagi para santri dan lingkungan sekitar.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi inovasi para santri di di Pondok Pesantren Al Muhajirin 3, Purwakarta, Jawa Barat, yang mampu berwirausaha salah satunya mengembangkan dan memproduksi kuliner lokal simping sayuran, camilan khas daerah tersebut.

Sandiaga Uno yang hadir di acara Santri Digitalpreneur yang berlangsung, Kamis (10/8/2023), memberikan motivasi bagi para santri dalam mengikuti kegiatan pelatihan Santri Digitalpreneur. Dan dibuat kagum dengan kreativitas serta program wirausaha yang ternyata sudah berjalan dengan cukup baik di Ponpes itu.

“Salah satunya adalah simping sayuran, ini bisa disebut sebagai healthy food” kata Sandiaga.

Simping atau kue simping adalah camilan khas dari Purwakarta berbentuk lembaran bulat pipih ini terbuat dari tepung tapioka, terigu, dan memiliki aneka rasa rempah dan buah-buahan.

Dengan kreativitas dan dorongan program wirausaha dari Yayasan Ponpes Al-Muhajirin, simping khas dari Ponpes dikreasikan dengan berbagai sayur-sayuran. Seperti Simping Bayam Merah, Simping Bunga Telang, Simping Pakcoy, dan lainnya.

Alhasil kudapan khas dan kebanggan dari daerah yang konon disukai para Raja Sunda dahulu itu bisa memiliki rasa yang bervariasi dan kekinian. Produk simping dari Ponpes Al-Muhajirin juga sudah dikemas dengan desain yang representatif dan menarik.

Tak ayal Sandiaga langsung memborong simping buatan santri Ponpes Al-Muhajirin untuk menjadi buah tangan.

“Tidak hanya simping, Ponpes Al-Muhajirin juga punya produk yang diproduksi sendiri yakni air mineral. Ini bagus sekali,” kata Sandiaga.

Melalui program Santri Digitalpreneur yang dihadirkan diharapkan semakin mampu memperkuat kapasitas dan kompetensi wirausaha para santri Ponpes Al-Muhajirin terutama dalam memanfaatkan teknologi digital untuk berpromosi dan meningkatkan pemasaran.

“Saya harap semua santri di Purwakarta dapat terus menggali potensi diri,” ujar Sandiaga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here