Bayi Badak Sumatera Bertambah Di TN Way Kambas

0
559
Bayi Badak Sumatera Bertambah Di TN Way Kambas

Bayi badak sumatera menjadi harapan baru bagi keberlangsungan spesies langka ini. Kabar gembira datang dari Taman Nasional Way Kambas yang berhasil menambah populasi badak sumatera dengan lahirnya beberapa bayi badak baru. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa upaya konservasi yang dilakukan oleh TN Way Kambas telah membuahkan hasil yang positif dan memberikan harapan baru bagi keberlangsungan badak sumatera di Indonesia.

Bayi badak Sumatera lahir di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK) pada tanggal 30 September 2023 kemarin. Bayi ini lahir dari pasangan badak Sumatera, Ratu dan Andalas.

Setelah melewati masa kebuntingan selama 478 hari, kelahiran bayi badak ini menghabiskan persalinan yang berlangsung selama sekitar 17 menit dari saat kantong allantois terlihat hingga bayi badak lahir dengan selamat.

Menurut Zulfi Arsan, Koordinator Tim Dokter Hewan SRS TNWK, Ratu menunjukkan tanda-tanda melahirkan mulai dari pukul 00.04 WIB dan akhirnya melahirkan bayi badak Sumatera betina pada pukul 01.44 WIB hari Sabtu, 30 September 2023. Keberhasilan ini menciptakan momen bersejarah dalam upaya pelestarian spesies yang sangat terancam ini.

“Sama seperti kebuntingan badak di SRS TNWK sebelumnya, pada kebuntingan kali ini badak Ratu mendapatkan tambahan hormon penguat kehamilan, yang diberikan setiap hari. Serta jenis, variasi, dan jumlah asupan pakan yang diberikan sangat diperhatikan untuk mencukupi kebutuhan badak Ratu,” tambah Zulfi dikutip dari keterangan resmi.

Bagian dari sejarah pengembangbiakkan TNWK

Dalam perjalanan konservasi ini, Ratu, badak asli Taman Nasional Way Kambas (TNWK), adalah badak yang berhasil diselamatkan setelah keluar dari kawasan TNWK dan ditemukan di Desa Labuhan Ratu, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, pada tanggal 25 September 2005.

Sementara itu, Andalas, badak Sumatera yang lahir pada 13 September 2001 di Cincinnati Zoo, Amerika Serikat, merupakan anak dari pasangan badak sumatera betina “Emi” dan badak sumatera jantan “Ipuh”.

Ipuh dan Emi sendiri adalah hasil translokasi badak sumatera dari sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat, sebuah upaya kolaboratif antara Pemerintah Indonesia melalui Ditjen PHPA dan Sumatran Rhino Trust (SRT) pada periode tahun 1980-1994. Perjalanan ini memberikan makna tentang keberhasilan upaya pelestarian spesies badak Sumatera yang sangat terancam.

“Andalas mulai menghuni SRS TNWK sejak 21 Februari 2007 setelah melalui perjalanan udara yang melelahkan dari Amerika Serikat hingga tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, serta menyeberangi Selat Sunda,” imbuh Sumadi Hasmaran, Manager SRS TNWK.

Sejak dimulainya upaya pengembangbiakan alami bersama badak Andalas pada akhir tahun 2009, badak Ratu telah berhasil melahirkan tiga ekor anak badak Sumatera, yakni Andatu pada tahun 2012, Delilah pada tahun 2016, dan bayi badak yang lahir pada tanggal 30 September lalu.

Keberhasilan ini tidak hanya mengukuhkan peran penting Ratu dalam kelangsungan hidup spesies ini tetapi juga menggambarkan dedikasi tim SRS TNWK dalam menjaga masa depan badak Sumatera.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here