Ini Dia Baju Adat Betawi Khusus Pria dan Wanita

0
365

Betawi adalah salah satu suku di Indonesia yang tinggal di kota Jakarta. Berdasarkan sejarahnya, suku betawi ada karena perkawinan antar suku yang datang ke Jakarta. Umumnya setiap suku di Indonesia memiliki baju adat, begitu pula suku Betawi. Berikut adalah ulasan tentang baju adat Betawi.

Baju Adat Betawi Pria dan Wanita

Sebagaimana baju adat suku lain yang ada di Indonesia yang punya perbedaan antara pria dan wanita. Begitu pula suku Betawi, baju adat suku ini juga dibedakan menjadi dua, yaitu baju adat khusus pria, dengan baju adat khusus wanita. Berikut perbedaannya.  

1. Baju Adat Betawi Khusus Pria

Khusus baju adat pria, desain baju ini bisa dikatakan sederhana dan simpel, walau begitu baju ini dibedakan lagi menjadi beberapa jenis sesuai fungsinya. Ada baju untuk sehari-hari dan ada pula baju untuk acara-acara resmi. Selain baju, ada juga aksesori tambahan yang melengkapi dan menjadi ciri khas dari pakaian pria.

Khusus untuk pakaian sehari-hari, ada yang dinamakan baju Sadariah. Baju ini terdiri dari kaus putih, baju koko lengan panjang dengan model kerah cheongsam. Biasanya kaus putih dikenakan sebagai dalaman dan baju koko sebagai baju luaran yang dibiarkan terbuka dalam pemakaiannya.

Adapun celananya disebut celana batik gombrang dengan karet pada bagian pinggang. Selanjutnya untuk aksesori, pemuda betawi biasa menambahkan peci, selendang leher atau sorban, peci hitam, ikat pinggang khas betawi dan sandal.

Khusus untuk pakaian resmi, dinamakan baju Demang. Baju ini memiliki ciri khas warna hitam dengan paduan celana hitam juga. Tak lupa, para pria juga melilitkan sarung yang bermotif betawi di pinggan mereka. Sebagai aksesori tambahannya ada kopyah dan senjata badik di pinggang serta jam tangan berantai emas, yang disimpan di saku dada. Terakhir, untuk alas kakinya ada sepatu pantofel.

2. Baju Adat Betawi Khusus Wanita

Untuk pakaian adat khusus wanita yang digunakan sehari-hari, ada kebaya encim,  sarung dan kerudung. Sama halnya dengan pria, baju adat betawi juga punya desain yang simpel dan sederhana. Walau begitu baju ini dibuat longgar dan tidak membentuk lekuk tubuh.

Disebut kebaya encim karena dulu ada wanita Tionghoa yang tinggal di Batavia memakai jenis pakaian ini dan ia sering disebut encim yang dalam bahasa Hokkien berarti bibi. Selain kebaya encim, ada lagi jenis baju yang hampir mirip dan menjadi baju adat Betawi khusus wanita yaitu baju kurung.

Baju kurung ini memiliki ciri khas, lengan baju panjang dan bisa menutupi ¾ lengan atau seluruh lengan, warna-warna yang ditampilkan pada pakaian ini biasanya adalah warna cerah.

Untuk bawahannya, wanita Betawi biasanya menggunakan kain sarung yang memiliki motif khas Betawi. Sama seperti baju kurung atau kebaya encim, warna sarung yang dipilih adalah warna-warna cerah yang menyesuaikan warna atasannya.

Sebagai aksesori tambahan, ada kerudung atau kain selendang yang berfungsi untuk menutupi kepala dan rambut wanita Betawi. Cara pemakaiannya cukup dibalutkan di kepala, kemudian kedua sisi kerudung dihubungkan dengan memasang bros, agar kerudung tidak mudah lepas dan penampilan wanita Betawi semakin manis.

Untuk pilihan warna kerudung berbeda dengan baju dan sarung. Karena biasanya warna kerudung yang dipilih justru kontras dengan warna atasannya. Walau begitu tetap terlihat selaras.

Sedangkan untuk baju adat Betawi resmi, para wanita menamakan baju mereka sebagai baju Ujung Serong, di mana baju ini dahulu hanya dikenakan oleh para bangsawan Betawi. Namun, seiring berjalannya waktu baju ini bisa dikenakan oleh masyarakat biasa.

Demikian ulasan tentang baju adat Betawi yang digunakan oleh kaum pria dan wanita. Semoga tulisan ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat. Bagi Anda suka dengan penampilan yang sederhana dan simpel bisa mencoba pakaian adat ini saat hendak datang ke acara resmi atau acara khusus lainnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here