Terima kasih Mama, Sampai Berjumpa Kembali di Syurga

0
284

Aku adalah puteri ke dua dari tiga bersaudara, dan hidup dalam suasana keluarga yang bisa dibilang sederhana. Mamaku seorang guru dan almarhum papa seorang DLLAJ. Kami hidup dan tinggal bersama nenek di kampung halamanku semenjak papa harus dirawat intensif dirumah sakit kala itu. Hingga akhirnya papa dipanggil kepangkuan Allah saat kami masih sangat kecil.

Semenjak papa meninggal, mama semakin gigih menjalankan perannya sebagai orang tua tunggal untuk ketiga puterinya. Dengan didampingi nenek, mama terlihat sangat kuat. Bahkan tidak pernah kami merasakan kekurangan meskipun hanya memiliki satu orang tua saja.

Mama berusaha memenuhi semua kebutuhan kami, hingga sesekali menyempatkan diri untuk pergi akhir pekan bersama kesebuah tempat wisata. Mama benar- benar  wanita yang kuat dan tangguh, tak pernah sedikitpun mengeluh menghadapi semua rintangan hidup yang kami jalani.

Bahkan ketika mama ditimpa penyakit kala itu yang mengharuskan mama dirawat pada sebuah Rumah Sakit struk di sebuah  kota yang cukup jauh. Mama selalu semangat dan kuat berjuang agar lekas pulih menemani kami seperti biasanya.

Kebiasaan yang selalu dilakukan mama kepada kami adalah selalu berusaha untuk terbuka mengenai apapun itu, agar kami dapat memahami setiap kesulitan yang datang dan dapat belajar memaknai hidup dengan baik nantinya.  

Namun, sebagai anak yang kedua, aku selalu menjadi tempat bercerita dan dianggap paling kuat oleh mama, semua karena setiap kali ada sebuah kesulitan aku selalu berupaya agar mama tetap bisa tenang dan tidak khawatir.

Semua berlanjut hingga kami dewasa, selalu berusaha tegar dan kuat adalah cara terbaik demi membantu mengurangi beban mama sebagai orang tua tunggal kami. Semuanya juga sangat bermanfaat bagiku sendiri dalam menghadapi hidup.

Banyak yang beranggapan aku memanglah orang yang sangat bijak dalam menghadapi berbagai masalah. Namun terkadang aku lebih memilih bercerita pada sebuah buku dan menangis setiap sholatku.

Semua kekonyolan yang kuhadirkan agar membuat mama tetap bisa selalu tersenyum adalah sebuah usaha kecil yang tidak sebanding dengan semua pengorbanan mama untukku dan kedua saudaraku. Dan aku melakukan semuanya juga tulus untuknya, untuk wanita hebat dan kuat malaikat tak bersayap yang dititipkan Tuhan untuk kami.

Namun 2 september 2021 sebelum hari pertambahan usianya, mama dipanggil kembali oleh Allah. Semua perjuangannya selama ini untuk kami tidak akan pernah bisa terganti dan kasih sayangnya tidak akan pernah tergantikan oleh apapun.

Wanita hebatku, guruku, sahabatku, malaikat tak bersayapku telah pergi dan meninggalkan begitu banyak pelajaran dalam hidup. Berbuat tidak pernah mengharapkan balasan, menyayangi dengan hati yang tulus, tegar dalam setiap keterpurukan dan selalu berbuat baik meskipun dalam kondisi menderita.

Terimakasih mama atas semua cinta kasih dan perjuangan mama untuk kami. Mama akan terkenang selalu dalam hati kami semua. Mama akan menjadi cerita indah bagi cucu- cucu mama. Sampai berjumpa kembali dikeabadian mama, semoga kita benar- benar berkumpul disyurga nanti mama, we love you and I miss you so.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS al-Isra’ : 23)

Maka, hendaklah selagi kita memiliki waktu bersama dengan orang tua terutama ibu, berbuat baiklah padanya. Karena syurga itu dibawah kaki ibu, hormatilah ibumu berbaktilah padanya. Sebelum waktumu dengannya berkurang atau bahkan terpisahkan oleh sebuah kematian (ajal menjelang).

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS Al Anbiya : 35)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here