Tari Lilin Dari Sumatera Barat

0
496

Tari Lilin adalah suatu tarian adat atau tradisional yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Pada umumnya tarian ini ditampilkan oleh satu kelompok penari yang terdiri dari beberapa kaum perempuan, namun ada pula yang berpasangan.

Konsep utamanya adalah setiap penari harus membawa lilin dengan diiringi oleh musik dari musisi. Penari akan menggerakan tarian lilin menyala yang ada di piring dan memutarnya secara hati-hati.

Berbagai Ulasan Tentang Tari Lilin

Perlengkapan

Pada pertunjukkan seni Tari Lilin dibutuhkan sejumlah perlengkapan dan itu haruslah disediakan sebelum acara dimulai. Paling utama adalah piring kecil dan lilin, yang nantinya api akan tetap terjaga selama proses menari berlangsung. Lilin akan diletakkan di atas piring tadi. Selanjutnya ada pakaian yang digunakan oleh para penarinya.

Busana ini diambil dari pakaian adat dari Minangkabau, yakni dengan ciri khas sebagai hiasan kepala yang disebut tangkuluak. Sedangkan untuk nama bajunya sendiri yakni batabue dengan bawahan disebut lambak. Disamping itu ada pula perlengkapan lain seperti selempang dan perhiasan yang berupa kalung maupun dukuah.

Tidak sampai disitu saja, musik pengiring yang tidak boleh ketinggalan juga menjadi persiapan yang tak terlewatkan. Biasanya untuk musik ini menggunakan Khas Melayu, Sumatera. Penggunaan alat musik seperti boila, gong, gendang, bonang, tok-tok, dan lain sebagainya.

Gerakan

Tari Lilin mempunyai gerakan yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena memang sudah terarah dan selektif. Selain penari haruslah menunjukkan keanggunannya mempraktekkan gerakan juga tidak perlu heboh atau ateraktif supaya lilin yang meleleh tidak berhamburan kemana-mana. Jika disimpulkan tari jenis ini tidak membutuhkan banyak gerakan.

Akan tetapi butuh konsentrasi penuh supaya dapat melakukannya dengan baik dan sempurna. Sedangkan untuk tariannya sendiri akan dimainkan oleh satu kelompk dengan gerakan membungkuk, berdoa, dan juga gemulai. Hal inilah yang menggambarkan tema dari tarian Lilin sendiri yakni sekelompok gadis desa yang sedang menolong temannya untuk mencari cincin tunangannya yang hilang.

Sejarah

Pada sejarahnya tari yang bernama Lilin ini hanya akan dibawakan pada malam hari di sekitaran istana. Menurut kisahnya tari ini diambil dari cerita rakyar jaman dahulu, dimana ada seorang perempuan yang ditinggalkan oleh tunangannya untuk berdagang.

Pada suatu ketika gadis tersebut mengalami insiden kehilangn cincin pertunangannya, kemudian dirinya mencari sampai malam hari dengan bantuan lilin diatas piring.

Sang gadis tidak berputus asa dan terus melakukan pencarian hingga berkeliling pekarangan rumahnya. Bahkan dirinya harus rela membungkuk supaya tanah dapat terang oleh lilin yang dibawanya. Terkadang gadis ini harus melakukan gerakan seperti meliuk-liuk sehingga seperti tari. Dari sinilah lahir gerakan tarian lilin yakni membungkuk, meliuk, mengadah seperti berdoa.

Kemudian gerakan tersebut menjadi sebuah tari dan dikenal oleh kalangan gadis desa pada masanya. Meskipun tarian ini dahulu hanya ditampilkan pada acara-acara adat tertentu sebagai lambang rasa syukur kepada Tuhan YME, namun saat ini sudah semakin berkembang dan digunakan sebagai pengisi acara kesenian maupun hiburan. Tentu saja ada nilai estetika tersendiri ketika melihat tarian daerah yang satu ini.

Demikianlah penjelasan yang dapat dikutip terkait Tari Lilin yang berasal dari Sumatera Barat. Memang jika dibaca sesederhana itulah proses sejarah terbentuknya dan gerakan-gerakannya. Namun jika menirukannya sendiri butuh perjuangan ekstra, mengingat tari ini dilakukan secara lemah gemulai bak gadis kampung sesuai isi ceritanya dijaman dahulu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here