Sejarah dan Komposisi Gondang Sabangunan Khas Batak

0
1496

Musik merupakan salah satu jenis seni global yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan adanya jenis musik berbeda-beda di setiap daerah, baik lagu maupun alat musik. Contoh: seruling, angklung, gamelan, gondang sabangunan dan lain-lain.

Meski demikian, perbedaan itulah yang menjadikan nusantara semakin kaya dan indah. Ke mana pun kaki melangkah akan ada kebudayaan unik yang dapat dinikmati dan dipelajari. Oleh karena itu, terlalu sayang jika kekayaan ini dibiarkan begitu saja dan tidak dilestarikan.

Sejarah Alat Musik Gondang Sabangunan

Kemajuan di bidang teknologi membawa dampak positif, terutama dalam hal penyebaran informasi. Keuntungannya, beragam kebudayaan tersebut kini dapat dikenal secara luas, tidak hanya melalui buku cerita saja. Namun, kali ini akan mengulas gondang sabangunan secara khusus.

1. Asal Muasal

Ada yang tau di mana Danau Toba berada? Ya, tepat sekali. Danau Toba berasal dari Sumatera Utara yang juga merupakan asal muasal alat musik gondang sabangunan. Sama seperti Danau Toba, alat musik jenis ini juga sangat identik dengan suku Batak, sehingga sering dikenal dengan istilah Gondang Batak.

2. Sejarah

Pada masa pra Kristen, etnik Batak Toba masih melakukan beragam ritual adat sebagai wujud realisasi atas agama kesukuan yang dipercaya (hasipeleguan). Ritual tersebut seperti upacara penggalian tengkorak (mengokol holi), dan pemujaan terhadap roh nenek moyang (upacara memelet). Ada juga upacara korban oleh suatu komunitas desa atau yang biasa dikenal pesta bius.

Sementara alat musik Gondang Batak dianggap sebagai perantara antara pelaksana upacara dengan para dewa. Seperti Dewa Pencipta (dewa Mulajadi na Bolon), Dewa Bantara Guru, roh dari para leluhur, serta kekuatan lain. Namun, seiring masuknya agama Kristen, upacara adat tersebut mengalami pergeseran.

3. Komposisi

Berdasarkan tradisi Batak, kata ‘Gondang’ artinya seperangkat alat dan asambel musik, serta komposisi lagu yang difungsikan sebagai pengiring tarian manortor. Berdasarkan asambelnya, gondang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu gondang hasapi dan sabangunan.

Jika gondang hasapi dimainkan di dalam rumah, maka gondang sabangunan biasa dimainkan di halaman. Namun, nada yang dimainkan untuk kedua jenis alat tersebut tetap sama, hanya berbeda komposisinya saja. Untuk alat musik Gondang Batak, terdiri dari

1.  Alat Musik Tiup (Sarune Bolon)

Sarune bolon memiliki fungsi sebagai sebuah alat untuk memainkan melodi yang memiliki double reed atau reed ganda. Jika dilihat secara sekilas agak mirip dengan seruling biasa, yaitu memiliki 6 lubang nada. Namun, umumnya alat musik tiup ini terbuat dari bahan logam.

2. Kendang (Taganing)

Taganing memiliki peran penting dalam Gondang Batak ini, yaitu sebagai melodis serta penguasa repertoar. Dalam kata lain, taganing bertindak sebagai dirigen atau pemberi isyarat ritme yang harus diikuti dan dipatuhi oleh alat musik lainnya. Biasanya, taganing terdiri dari 5 kendang.

3. Kendang Besar (Gordang)

Tak jauh berbeda dengan taganing, gordang juga memiliki fungsi sebagai pemain instrumen ritme variabel. Hanya saja, gordang memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan kendang pada taganing.

4. Gong (Ogung)

Ogung merupakan sejenis gong yang biasanya terdiri dari 3-4 buah, yaitu Ogung Oloan, Ogung Ihutan, Ogung Panggora, dan Ogung Doal. Fungsi alat musik ini dalam Gondang Batak, yaitu sebagai pembentuk ritme yang konstan.

5. Perkusi (Hesek)

Meski alat dan suaranya terlihat sederhana, perkusi atau hesek memiliki peran penting dalam alat musik Gondang Batak. Sebab, hesek berfungsi sebagai pemersatu atau penuntun instrumen lain untuk membuat nada yang beriringan.

Bagaimana, tertarik untuk mempelajari alat musik gondang sabangunan? Pastikan belajar dengan sang ahli, agar tidak sampai salah tempo dan bilangan. Sebab, dalam masyarakat Batak, ‘bilangan’ memiliki makna serta pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Selamat belajar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here