Rumah Adat Lamin Kalimantan Timur

0
711

Indonesia terkenal memiliki kekayaan budaya yang beragam, Kalimantan sebagai pulau terbesar juga memiliki kebudayaan yang khas. Hal ini tercermin dari Rumah Adat Kalimantan Timur.

Kalimantan Timur sendiri menjadi provinsi paling ujung sebelah timur dari Pulau Kalimantan. Bahkan berbatasan langsung dengan Malaysia, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Sulawesi.

Provinsi yang memiliki ibu kota Samarinda itu memiliki kesenian, bahasa daerah, adat istiadat, kuliner, suku-suku dan budaya lainnya yang menjadi kebanggaan masyarakat.

Salah satu ciri khas dari adat budaya Kalimantan Timur adalah Rumah Adat Lamin. Rumah ini awalnya merupakan rumah identitas dari suku Dayak Kenyak, kemudian Pemerintah menetapkan sebagai Rumah Adat Kalimantan Timur pada tahun 1967.

Gaya arsitekturnya unik dan khas, dengan luas dan panjangnya mencapai 300 meter, lebar 15 meter dan tinggi 3 meter. Pada bagian atap terdapat hiasan kepala naga yang terbuat dari kayu.

Rumah Adat Lamin Sebagai Tempat Tinggal

Kata lamin diartikan juga sebagai rumah panjang. Hal ini disesuaikan dengan kondisi geografis Kalimantan Timur yang banyak dialiri sungai, sehingga menjadi lokasi didirikannya rumah Lamin tersebut.

Menurut suku Dayak, rumah ini layaknya sebuah desa dimana seluruh anggota hidup bersama membentuk suatu komunitas.

Rumah Lamin sebagai rumah adat yang berbentuk rumah panggung. Karena bangunannya yang luas, lamin mampu menampung hingga 100 orang atau 25-30 kepala keluarga hidup secara berkelompok.

Jenis rumah ini banyak digunakan suku dayak sebagai tempat tinggal. Ukurannya yang luas menjadi simbol kuatnya kekeluargaan dan kebersamaan diantara masyarakat suku Dayak.

Rumah adat ini memiliki nilai luhur yang harus Anda ketahui karena setiap bagiannya memiliki nilai filosofis. Mulai dari ukiran yang khas pada dinding, pagar, tangga dan bagian rumah lainnya.

Bahan Kontruksi Rumah Adat Kalimantan Timur

Kayu ulin merupakan bahan kontruksi yang banyak digunakan masyarakat Kalimantan Timur untuk membangun rumah adatnya. Kayu ini hanya terdapat di hutan Kalimantan, kayunya sangat kuat dan tidak mudah lapuk.

Bahkan ketika terkena air akan semakin keras dan kuat seperti besi. Tidak heran banyak masyarakat yang menyebutnya sebagai kayu besi untuk menyangga lantai dan dinding rumah.

Ukiran Pada Rumah Adat Kalimantan Timur

Ciri khas paling menonjol adalah ukiran-ukiran etnik indah mengandung makna. Biasanya ukiran tersebut berupa gambar bermotif makhluk hidup seperti tampilan wajah manusia, tumbuhan, hewan dan lain sebagainya.

Kepercayaan masyarakat setempat mengatakan bahwa ukiran tersebut bisa menjaga keluarga yang menempatinya dari bahaya ilmu hitam yang sewaktu-waktu menyerang.

Selain ukiran, Rumah Adat Lamin memiliki ciri khas warna yang didesain secara kontras. Warna utama yang sering menghiasi dasar dindingnya adalah warna kuning, merah, hitam, biru dan putih.

Merah menunjukkan filosofi yang berani, kuning sebagai simbol kewibawaan, putih melambangkan kebersihan jiwa dan hitam bisa memberikan keteduhan.

Pembagian Ruangan

Ada 3 ruangan yang terbagi menjadi ruang tamu, ruang tidur dan dapur. Ruang tamu berbentuk panjang sebagai ruangan kosong untuk menerima tamu dan pertemuan adat.

Sedangkan untuk ruang tidurnya dipisahkan berdasarkan jenis kelamin. Terdapat pula ruang tidur khusus bagi pasangan yang sudah resmi menikah.

Karena berbentuk panggung, maka tangga di Rumah Adat Lamin berfungsi untuk mengantar tamu ke lantai rumah. Sedangkan kolong rumah menjadi ruangan terbuka di bawah rumah yang dihimpit oleh tiang-tiang penyangga di bawah rumah.

Keragaman budaya yang tercermin dari Rumah Adat Kalimantan Timur sudah sepatutnya membuat masyarakat Indonesia bangga. Karena di negara lain belum tentu memiliki kenekaragaman seperti di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here