Setiap rumah adat yang ada di Indonesia mempunyai karakteristiknya masing-masing. Maka dari itu sebagai generasi modern kita sudah sepatutnya mengetahui dan ikut menjaga kelestariannya. Sementara itu salah satu yang sangat unik dan perlu dibahas ialah rumah adat kepulauan Riau.
5 Jenis Rumah Adat Kepulauan Riau yang Wajib Anda Ketahui
Sampai saat ini ruma adat yang dimiliki negara Indonesia membawa cerita yang sangat unik dan menyimpan filosofi hidup peninggalan leluhur. Tak terkecuali dengan rumah yang ada di Kepulauan Riau. Pasalnya ada sejumlah rumah adat yang dimilikinya dan akan dijelaskan berikut ini.
Balai Salaso Jatuh
Dilihat dari namanya Salaso Jatuh mempunyai makna sebagai rumah yang memiliki selasar. Rumah adat kepulauan Riau yang satu ini tidaklah digunakan masyarakat sekitar sebagai tempat tinggal pribadi, melainkan fungsinya dialihkan sebagai lokasi diadakannya rapat ataupun musyawarah.
Bangunan ini terdiri dari beberapa bagian yang sangat disesuaikan dengan kegunaan utamanya. Adapun jika diamati akan serupa dengan Balairung Sari, Balai Penobatan, dan Balai Kerapatan. Meskipun demikian namun tetap saja Salaso Jatuh mempunyai karakteristiknya sendiri.
Paling utama yang dapat memikat perhatian orang lain adalah adanya selasar yang mengelilingi bentukan bangunan. Rumah adat ini sendiri juga menyimpa filosofi yang khas di setiap sudut ruangannya. Selain itu ada pula filosofi lain yakni pada penggunan tiangnya.
Atap Lipat Kajang

Rumah adat kepulauan Riau yang berikutnya disebut sebagai Atap Lipat Kajang. Nama ini diambil karena bentuk rumahnya sangat mirip dengan perahu. Sedangkan Lipat Kajang adalah bentuk dari bumbung curam yang digunakan sebagai aliran air hujan saat menurun.
Namun sangat disayangkan karena rumah ini sudah sangat jarang dijumpai bahkan tidak digunakan lagi sebab berbagai alasan. Salah satunya adalah perkembangan zaman yang pesat membuat masyarakat mulai merenovasi model dan bentuk rumahnya.
Atap Limas Potong

Tak kalah menarik dengan Atap Lipat Kajang karena Rumah Atap Limas Potong juga sangatlah unik dengan karakteristiknya. Dimulai dari namanya yang diambil karena bentuk atap dari tempat tinggal tersebut layaknya limas potong.
Dari kedua jenis diatas rumah adat kepulauan Riau ini lebih sering digunakan oleh sebagian besar masyarakat Riau. Umumnya ukuran panggung yang digunakan ialah setinggi 1,5 meter dengan bahan utama ruma secara keseluruhan ialah kayu.
Lebih uniknya lagi Rumah Atap Limas Potong dapat menjadi simbol kekayaan masyarakat. Pasalnya jika ukuran rumah semakin besar maka bisa dipastikan jika pemiliknya juga semakin kaya.
Belah Bubung

Rumah Belah Bubung mempunyai nama lain Rumah Rabung. Konon katanya awal mula terbentuknya rumah ini ialah dibawa oleh orang-orang asing dari negara kincir angin Belanda dan China. Bentuk rumah ini sangat mirip dengan rumah panggung.
Yakni pembangunan dilakukan diatas ketinggian 2 meter dari tanah dengan penggunaan penopang sejumlah tiang sebagai penyangganya. Material utama yang sering dipakai ialah kayu dan bentuk atapnya menyerupai pelana kuda.
Cerita khas lainnya terdapat pada saat pembangunan Rumah Belah Bubung. Pasalnya prosesnya tidak bisa dilakukan secara sembarangan, melainkan harus melewati beberapa tahap. Hal ini bertujuan agar tidak ada kesialan yang menimpa pemiliknya.
Selain jenis yang tadi Belah Bubung juga menjadi simbol kekayaan dari masyarakat. Semakin besar ukuran rumanya maka harta yang dimiliki oleh pemiliknya juga tak kalah banyak.
Demikianlah penjelasan tentang 4 rumah adat kepulauan Riau yang wajib Anda ketahui karena membawa cerita, keunikan, dan karakteristiknya masing-masing. Mengetahui informasi ini akan membuat Anda semakin tahu bahwa Indonesia sebenarnya sangat kaya akan budaya.