Riwayat Hidup Tokoh Sutan Sjahrir Yang Dapat Kita Teladani

0
568

Tokoh politik Sutan Sjahrir lahir pada tahun 1909 pada 5 Maret di Padang Panjang, Sumatra Barat. Beliau adalah anak dari Mohammad Rasad dan Puti Siti Rabiah. Ayahnya adalah orang penting dalam Kasultanan Deli Sumatra Utara. Beliau adalah penasehat kerajaan sekaligus sebagai kepala jaksa. Keluarga ayahandanya juga bukanlah orang main-main, mereka merupakan aktivis Ruhana yang merupakan perkumpulan wartawan pada saat itu.

Asal Usul Sutan Sjahrir Yang Membanggakan

Ibarat buah yang jatuhnya tidak jauh dari pohonnya, cocok disanding kan dengan riwayat kehidupan Syahrir yang panggilan akrab beliau. Di sekolahnya ia adalah sosok yang familiar dengan segala kegiatan. Ia bersekolah di Sekolah Rendah Eropa yaitu Sekolah Dasar zaman Belanda. Setelah lulus dari sana beliau melanjutkan sekolah di MULO, yang merupakan Sekolah Menengah Pertama paling baik di Medan.

Ia mulai tertarik dengan buku dan juga novel asing Belanda. Ketertarikannya pada buku itulah menjadikannya anak yang cerdas. Sutan Sjahrir termasuk anak yang mandiri, selepas sekolah di pagi hari ia mengamen pada malam hari di hotel khusus orang Eropa yaitu Hotel De Boer. Ia lulus sekolah pertama pada tahun 1926 dari MULO, kemudian melanjutkan sekolahnya di Sekolah Menengah Atas AMS Bandung.

Bukan hanya sibuk dengan buku saja, Sutan Sjahrir juga menjadi aktivis di sekolah tersebut. Ia tergabung dalam Batovis (Himpunan Teater Mahasiswa Indonesia) sebagai aktor, sutradara sekaligus penulis skenario. Nah dari hasil manggungnya tersebut ia berhasil membiayai sekolah yang ia dirikan yaitu Cahaya Universitas Rakyat.

Di AMS, Syahrir juga tergabung dalam klub debat. Ia juga aktif dalam aksi melek huruf bagi kalangan tidak mampu Tjahja Volkusiversiteit di Cahaya Universitas Rakyat. Selain menjadi aktivis, ia juga mulai aktif dalam kegiatan sosial. Lulus dari sana, Syahrir melanjutkan pendidikan di Universitas di Amsterdam Belanda.

Perjalanan Karir Sutan Sjahrir

Perjalanan Sutan Sjahrir dimulai sejak bersekolah di AMS, ia merupakan penggagas dari Jong Indonesia yang merupakan himpunan nasional daerah-daerah Indonesia. Berkat perhimpunan tersebut muncullah Konggres Pemuda yang berhasil mencetuskan Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Meskipun masih menjadi pelajar Sekolah Menengah, ia juga berhasil menjadi kepala redaksi dari sebuah majalah untuk Himpunan Pemuda Nasionalis.

Syarir juga seringkali terlibat dengan pengejaran polisi karena aksinya yang bandel untuk memaca koran tentang pemberontakan yang dilakukan PKI. Meski papan pengumuman tempat menempel berita tersebut sudah dijaga polisi, tapi tak jera untuk mencari informasi. Sesudah lulus dari Sekolah AMS, ia melanjutkan sekolahnya di Belanda, yaitu Amsterdam Universitas.

Pada tahun 1931, ia kembali ke Indonesia dan bergabung dalam Partai Nasional Indonesia Baru dan menjadi ketua pada tahun 1932. Bersama Hatta ia membentuk gerakan politik yang agresif dan revolusioner, karena ide-idenya tersebut akhirnya ia ditangkap Pemerintah Belanda. Ia bersama pemimpin Partai Nasional ndonesia Baru yang termasuk di dalamnya Hatta dibuang enam tahun lamanya di Banda Neira Maluku.

Dalam melawan penjajah, banyak sekali peran yang dilaukan oleh Bung Syahrir, baik melalui tulisan ataupun gagasan-gagasan yang dibuatnya. Hal itu dibuktikan dengan perannya menjabat sebagai Menteri dalam Negeri sekaligus Menteri Luar Negeri. Meski mengalami gejolak dengan pemerintah Jepang dan Belanda, beliau tetap gigih meski harus mengalami penculikan yang hampir membuatnya terbunuh.

Berkat pejuangannya itulah Sutan Sjahrir termasuk pahlawan yang masuk dalam tokoh penting memperjuangkan kedaultan Republik Indonesia. Semoga jasa-jasa beliau mendapatkan balasan surga dan kita yang menjadi generasi penerus dapat menjaga dan  mempertahankan apa yang telah diperjuangkan di masa lalu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here