Kumpulan Puisi Rindu

0
249

Rindu Namanya

Berjalan ia menelusuri lorong itu.
Mengikis kepingan kepingan gambar.
Berharap menatap bagian hidup yang hilang.
Perlahan dengan sedikit meraung.
Tidak jua ia mampu.
Hanya termenung.
Hanya meraung
Hanya menelan semua rindu yang tak berkesudahan itu.
Iya.
Rindu namanya.
Tak mampu ia membendung.
Rindu yang tak akan pernah terobati kembali.

Seni Mengelola Emosi

Ini alam bukan buatan
Entah anugerah ataupun bencana
Huh!
Yang jelas ini ada pada kita.
Iya.
Pada manusia biasa.
Karena kita hamba.
Bukan manusia istimewa.
Seperti Rasul utusan Allah
Kita manusia biasa.
Butuh seni mengelola emosi
Dengan akal dan fikiran pemberiAn Allah.
Istighfar lah sebanyaknya.
Pengobat emosi jiwa.
Semoga Allah meridhoi.
Salam rindu untuk syurga.

Sayap Patah

Kemarin aku masih mendengarkan indah suaranya
Menatap langkah gemulai kian kemari
Menggenggam hangat jemari
Memeluk dengan cinta
Tapi tidak saat ku benar benar kehilangannya
Sayapku telah patah karenanya
Tak mampu ku menatap kedepan
Memendam harap yang tak kunjung usai
Meskipun ku tahu semua takdir Illahi
Seakan pasrah dengan semua yang ada
Kini,,
Benar Benar aku rapuh
Benar benar aku koyak
Bagaikan dedaunan berguguran
Bagaikan burung tak mampu terbang
Hanya tinggal
Hanya diam
Diam dan diam
Sesaat kembali meratapi keadaan
Sayapku telah patah
Tuhan…
Bantu aku berdiri menghadap semua yang ada.

Tabir Rindu

Menyimpan rindu di ujung waktu
Menyingkap tabir yang tak akan ber-alih
Pada senja yang akan tetap menyambut
Gemerlap pun akan tetap singgah
Rindu.
Rasa yang tak berkesudahan.
Tak ada yang mampu menjadikannya hilang.
Bukan meratap tak berkesudahan.
Hanya berharap hilang resah seketika.
Rindu.
Ku tahu hadirnya meski tak dapat berjumpa.
Ku tahu Engkau Maha Segalanya.
Astaghfirullah.
Biarlah aku belajar menutup rindu.
Dari senja, dari hujan dari nya yang tak akan dapat kusentuh kembali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here