Pasar Terapung Muara Kuin

0
378

Ketika berkunjung ke Banjarmasin, tak lengkap rasanya jika belum mencoba pengalaman berbelanja di Pasar Terapung Muara Kuin yang Ikonik. Jika selama ini Pasar itu hanya di darat sampai-sampai becek dan jorok, ternyata di Banjarmasin itu di atas air sungai. Bagaimana rasanya berbelanja disana?

Di Pasar Terapung itu Anda bisa melihat langsung seperti apa interaksi uniknya. Bahkan keriuhan transaksi jual beli antara pedagang warga lokal di atas permukaan air sungai.

Konon katanya, Pasar Terapung ini sudah eksis sejak 400 tahun yang lalu. Menurut beberapa sumber juga umurnya sudah lebih dari 4 abad menjadi pasar apung tradisional di Indonesia. Maka tidak heran jika Pasar Terapung Muara Kuin menjadi Pasar Apung Tertua di Indonesia.

Lokasinya berada di atas muara Sungai Kuin, Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tertarik untuk berkunjung kesana?

Interaksi Di Pasar Terapung Muara Kuin

Mengingat usia pasarnya sudah tua, maka Pasar Terapung ini pernah menjadi saksi bisu penggunaan sistem barter. Interaksi antara penjual dan pembeli kemudian lambat laun mengalami perubahan. Kini sudah menggunakan uang sebagai alat pembayaran yang sah.

Bagaimana interaksi penjual dan pembeli yang dilakukan pasar terapung? Pasalnya lokasi transaksi jual beli sangat tidak biasa.

Proses bertemunya penjual dan pembeli di atas jukung (perahu dalam bahasa Banjar). Beberapa pedagang ada yang menggunakan perahu berukuran panjang dilengkapi mesin atau klotok.

Sambil mengemudikan perahu, para pedagang menata dan menjajakan barang dagangannya. Mulai dari sayuran, buah-buahan, berbagai hasil kebun, berbagai jenis ikan, kue-kue tradisional hingga kebutuhan rumah tangga.

Sebagian besar pedagang yang berjualan di Pasar Terapung Muara Kuin Banjarmasin merupakan perempuan paruh baya Suku Banjar. Untuk waktunya sendiri biasanya dilakukan setelah shalat shubuh hingga pukul 09.00 WITA.

Jika pasar bubar, biasanya para pedagang mulai mengayuh perahu meninggalkan lokasi pasar. Kemudian dilanjutkan menyusuri anak sungai, biasanya tujuannya berjualan dengan menawarkan dagangan ke penduduk sekitar. Terutama yang rumahnya berada di sepanjang bantaran sungai Barito.

Pasar Terapung Terancam Musnah

Meski menawarkan berbagai barang yang cukup lengkap, apalagi merupakan pasar terapung tertua, sayangnya Pasar Terapung Muara Kuin terancam musnah.

Bukan tanpa sebab, tempat jual beli sekaligus objek wisata ini mengalami penurunan pengunjung secara terus menerus dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan juga oleh mayoritas pengunjung yang lebih memilih Pasar Terapung buatan Pemerintah Kota. Letaknya di Menara Pandang Sungai Martapura.

Jika Anda ingin berkunjung kesini, maka hanya perlu berkendara ke Desa Alalak. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan menyewa klotok untuk sampai di lokasi Pasar Terapung Tertua itu.

Sempatkan juga untuk berkunjung dan bersantai sambil melihat-lihat arsitektur Rumah Lanting atau rumah terapung.

Sebagai informasi tambahan, Rumah Lanitng ini merupakan rumah khas Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai.

Rumah Terapung ini hanya digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai tempat tinggal. Material yang digunakannya dari kayu gelondongan atau bamboo, sayangnya umur pakai rumah lanting tidak seawet rumah kayu di Darat yang mencapai puluhan tahun.

Jika ingin mengetahui Rumah Lanting, Anda bisa juga berkunjung ke kawasan bantaran Sungai Martapura. Beberapa warga menganggap rumah lanting sebagai warisan budaya turun temurun yang tidak boleh hilang. Bahkan salah seorang Warga berharap Pemerintah membuat aturan untuk menggorganisir keberadaan Rumah Lanting.

Pasar Terapung Muara Kuin dan Rumah Terapung Lanting ini bisa termasuk sebagai peninggalan budaya yang harus dilestarikan karena memiliki nilai historis yang berharga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here