Menjelajahi Keindahan Gunung Seminung Lampung

0
1091

Bagi penggemar wisata adventure, utamanya yang suka hiking naik-turun gunung, salah satu objek wisata yang tidak boleh dilewatkan adalah Gunung Seminung yang berada di Kecamatan Sukau, Kab. Lampung Barat, Provinsi Lampung.

Gunung yang dipercaya sebagai tempat asal dari nenek moyang masyarakat Lampung dan Komering ini tidak hanya menyuguhkan aktifitas berpetualang yang menantang dan memacu adrenalin, tapi juga bakal memanjakan mata para pendaki lewat pemandangan alam di sekelilingnya.

Bahkan, keindahan tersebut sudah tersuguh saat akan mengawali pendakian, karena di kaki Gunung Seminung, terhampar Danau Ranu yang menawan dan banyak dikunjungi para wisatawan.

Sekilas tentang Gunung Seminung Lampung

Gunung Seminung merupakan gunung berjenis stratovoicano (tidak aktif) yang memiliki ketinggian 1.881 meter dpl. Gunung ini disebut gunung antar provinsi karena menjadi batas pemisah antara Provinsi Lampung dengan Provinsi Sumatera Selatan dengan jarak sekitar 25 km di sebelah Barat Daya Kota Liwa yang merupakan ibukota Kab. Lampung Barat.

Gunung yang sudah tidak aktif ini, terakhir kali meletus diperkirakan sekitar 55 ribu tahun yang lalu. Letusan tersebut menjadi penyebab terciptanya Danau Ranu yang memiliki luas 127 km2. Danau ini merupakan danau terluas kedua di Sumatera setelah Danau Toba.

Dalam beberapa tahun terakhir, Gunung Seminung tidak hanya menjadi objek pendakian favorit bagi para pecinta alam dan masyarakat setempat, tapi juga para penikmat wisata hiking dari luar daerah. Tidak heran jika setiap hari selalu ada wisatawan yang mendaki gunung ini, terlebih pada saat musim liburan.

Mendaki dan Menjelajahi Gunung Seminung

Wisatawan yang akan mendaki Gunung Seminung, harus terlebih dahulu naik kapal untuk menyeberangi Danau Ranu hingga tiba di sebuah sumber air panas yang berada di pinggir danau atau di kaki gunung.

Sesampai di kaki gunung, sebaiknya mendirikan tenda untuk dipakai beristirahat, agar dapat memilih waktu yang tepat untuk melakukan pendakian dan saat mendaki tubuh benar-benar dalam keadaan fit.

Dibutuhkan waktu sekitar 4 – 5 jam untuk mendaki dari kaki gunung hingga sampai di puncak. Lama pendakian tersebut ditentukan oleh kondisi fisik pendaki serta kondisi medan dan cuaca pada saat pendakian.

Pada saat mendaki, hikers akan melewati perkebunan kopi, lada, cokelat/kakao, jambu dan alpukat, sehingga sebagian dari medan yang harus dilewati menghadirkan suasana yang teduh.

Sebelum mendaki di medan yang ekstrim dengan kondisi menanjak dan tingkat kemiringan yang curam, pendaki akan menjumpai sebuah musholla yang dapat dipakai untuk beribadah sekaligus beristirahat sejenak untuk menghilangkan lelah selama dalam perjalanan. Di dekat mushollah inilah terdapat plank pintu rimba yang merupakan gerbang jalur pendakian.

Selama melewati medan yang ekstrim, pendaki akan menjumpai tong-tong sampah yang telah disiapkan oleh para pecinta alam serta menyusuri kawasan hutan tropis yang merupakan hutan sekunder. Kondisi jalan yang harus dilewati, selain curam juga licin, sehingga cukup menguras tenaga.

Namun, sesampai di Puncak Gunung Seminung Lampung, rasa lelah akan langsung terbayar saat melihat indahnya pemandangan yang dapat dinikmati dari atas puncak gunung. Di atas savanah seluas sekitar 100 meter2, pendaki akan dapat menyaksikan indahnya Danau Ranu yang ada di bawah gunung, hamparan hutan yang hijau oleh pepohonan, area persawahan  serta Gunung Pesagi yang menjulang tinggi di kejauhan. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here