Kopi Arabika Gayo, Rasa Komplek dari Hutan Aceh

1
492

Uni Eropa memberikan Award kepada kopi Arabica Gayo sebagai kopi otentik dari Gayo. Kopi ini sekarang diakui oleh dunia bahwa itu hanya dibuat di Gayo Aceh. Sama seperti bagaimana sampanye hanya diproduksi secara legal di Champagne, Prancis.

Gayo dapat diakses melalui rute darat atau rute udara. Ada Bandara Rembele yang baru beroperasi yang mengantarkan Anda ke Gayo. Sementara rute darat biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama. Ada juga banyak objek wisata alam yang menarik lainnya di Gayo.

Cita Rasa Eropa Mulia Klasik

Perkebunan kopi modern Gayo diprediksi ditanam pertama kali pada awal 1900. Pasa masa itu pemerintah Kolonial Belanda menanamnya untuk memenuhi permintaan Eropa akan kopi berkualitas tinggi. Kemudian, sekitar tahun 1925, penduduk setempat mulai menanam kopi sendiri, di samping perkebunan kopi Belanda. Sejak itu, kopi Arabika yang dulunya hanya diperuntukkan bagi bangsawan Eropa kini tersedia untuk orang awam.

Tanah di Gayo sangat ideal untuk tanaman kopi. Ketinggiannya sekitar 1.000 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut. Ketinggian dan kelembaban tinggi dengan intensitas cahaya rendah membuat kopi di Gayo matang secara perlahan. Petani lokal menggunakan pupuk organik di tanah yang tidak digarap. Meskipun perkebunan sekarang dimiliki oleh perusahaan swasta, kopi masih merupakan pendorong ekonomi penting di wilayah tersebut. Masyarakat lokal dari petani dan pekerja yang mengolah biji kopi diuntungkan dari ekspor biji kopi.

Rasa Kompleks Khusus

Iklim, tanah, dan kondisi udara yang sempurna membuat kopi Arabica Gayo menjadi kopi terbaik di Indonesia. Dari berbagai tes, penggemar kopi setuju bahwa Arabica Gayo menawarkan rasa khusus dan unik yang hanya ditemukan di Arabica Gayo. Rasa pahit yang dihasilkan tidak mengalahkan rasa pahit kopinya sendiri. Di lidah, ia meninggalkan sensasi rasa kopi, rasa buah, teh hitam, dan aroma kompleks. Kompleksitas kopi inilah yang membuatnya menonjol dari kopi jenis lain.

Kopi Kelas A Premium

Untuk menjaga standar kualitas, metode perkebunan dan metode pemrosesan dipantau dan diatur dengan ketat. Metode pertanian standar organik, tanpa menggunakan pestisida dan pupuk sintetis. Tanah tersebut masih subur oleh jamur yang tumbuh di tanah. Setelah kopi dipanen, kopi diproses dalam metode penggilingan basah. Dari hasil keseluruhan, persentase kopi premium mencapai 50 – 70 persen. Tertinggi di antara produksi kopi dunia.

Arabica Gayo adalah salah satu jenis arabika terbaik. Karena kondisi perkebunan memenuhi standar internasional. Ini bersaing dengan pasar kopi Arabika dari Ethiopia, Brasil, dan Vietnam. Pasar baru kopi yang sedang berkembang pesat menjadikan kopi gayo sebagai favorit dunia. Karena permintaan meningkat, harga juga naik. Di Indonesia, harga kopi hijau grade A mulai sekitar 150 ribu rupiah per kilogram. Harga kopi Arabica Gayo meroket begitu dikemas dan terjual di luar negeri.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here