Keistimewaan Tanaman Padi dalam Kebudayaan Indonesia

0
940

Pasti anda familiar dengan kalimat gurauan “belum makan kalau belum makan nasi”. Kalimat tersebut memang terasa sangat sesuai dengan karakter kebanyakan orang Indonesia yang seringkali belum merasa kenyang jika belum mengkonsumsi nasi. Atau saat kecil kita juga pasti sering mendengar nasihat dari orang tua kita untuk tidak membuang-buang nasi karena nanti nasi tersebut akan menangis. Nasi memang sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia.

Meskipun ada bahan-bahan pokok lain yang bisa menjadi  pengganti sumber zat karbohidrat dari nasi dan dikonsumsi beberapa persen masyarakat Indonesia, semisal jagung atau sagu, namun nasi tetap menjadi primadona bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Indonesia bahkan memiliki julukan negri agraris, yaitu negri dimana mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Dan tanaman yang paling banyak ditanam oleh petani adalah padi, cikal bakal nasi yang setiap hari kita konsumsi.

Lambang Kesuburan dan Kesejahteraan

Tanaman padi yang kemudian akan menghasilkan beras dan berubah wujud menjadi nasi memang memiliki tempat yang istimewa dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Padi bahkan menjadi tanaman yang disucikan. Hal ini terlihat dari banyaknya legenda mengenai tanaman ini. Misalnya di masyarakat Sunda, kita mengenal sosok Nyi Pohaci. Sementara di kalangan masyarakat Jawa kita mengenal sosok Dewi Sri. Keduanya sama-sama dikenal sebagai sosok dewi padi. Sosok yang menjadi lambang kesuburan dan kesejahteraan. Legenda mengenai dewi padi ini masih tetap dijaga di kalangan masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah pedesaan atau yang mayoritas warganya bekerja sebagai petani.

Salah satu legenda di daerah Jawa bahkan menyebutkan bahwa pada mulanya padi tidak ada di dunia yang kita tinggali saat ini. Padi atau nasi dulunya adalah makanan atau tanaman yang hanya ada di khayangan. Hingga kemudian suatu hari ada seorang pemuda dari bumi yang membawa benih padi dari khayangan karena tergoda dengan aroma nasi yang sedang ditanak disana. Ketika ia ketahuan oleh Dewi Sri, sipemuda beralasan ingin menanam padi di bumu agar masyarakat bumi bisa mengkonsumsi makanan yang lebih sehat dan bergizi.

Padi dalam Tradisi Jawa

Masyarakat Jawa juga menempatkan padi secara special dalam rumah mereka. Dalam rumah tradisional Jawa, ada bagian rumah yang disebut senthong tengah yang difungsikan khusus untuk menghormati Dewi Sri. Ini semua merupakan bukti bahwa padi memang memiliki peran penting dalam kebudayaan masyarakat

Sebagai bentuk penghormatan kepada dewi padi dan juga alam sekitar, banyak daerah-daerah di Indonesia pula yang memiliki upacara-upacara atau ritual yang khusus dilaksanakan untuk menghormati sosok legenda tersebut. Biasanya upacara adat semacam ini dilakukan ketika masa memulai tanam padi atau menjelang masa panen. Sementara setelah masa panen, masyarakat Indonesia juga kerap menggelar semacam perayaan atau pesta rakyat sebagai ungkapan rasa syukur terhadap yang maha kuasa.  Setiap daerah memiliki nama dan tahapan-tahapan yang berbeda pula untuk seremonial-seremonial ini.

Padi dalam Tradisi Sunda

Masyarakat daerah Sunda memiliki tradisi yang bernama Seren Taun. Tradisi ini konon sudah dilakukan turun temurun semenjak masa kerajaan Pajajaran. Upacara ini diadakan menjelang masa panen dengan tujuan untuk mengucap rasa syukur atas hasil panen padi mereka. Banyak kegiatan yang dilakukan saat upacara Seren Taun, seperti sedekah ue, sembelih kerbau, makan tumpeng bersama, hingga pagelaran wayang golek dan kesenian adat lainnya.

Sementara di daerah Yogyakarta, tradisi jelang panen yang dllakukan adalah tradisi wiwitan denga iring-iringan membawa gunungan padi kering serta gunungan lain berupa buah-buahan, sayur, dan ingkung ayam yang akan diarak menuju pesawahan. Di luar pulau Jawa, Kalimantan misalnya, juga memiliki upacara tradisi sebagai ritual untuk meminta restu dari langit sebelum melaksanakan panen padi. Masyarakat suku Dayak menyebut ritual ini dengan istilah Nyobeng. Kegiatan Nyobeng diantaranya adalah memandikan tegkorak-tengkorak para leluhur mereka. Semua upacara dan ritual pada berbagai daerah tersebut  pada intinya bertujuan untuk mengucap syukur akan hasil panen padi yang mereka terima.

Semua adat istiadat dan kebudayaan yang dimiliki masyarakat Indonesia tadi menjadi bukti bahwa sebagai makanan pokok orang Indonesia, nasi atau padi memang memiliki tempat yang istimewa dan peran penting dalam kebudayaan Indonesia. Semoga dengan mengetahui hal ini, kita bisa lebih menghargai setiap butir nasi yang ada di piring kita hari ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here