Hindari Kekerasan Terhadap Anak

0
242

Menjadi orang tua harus memiliki kesabaran yang sangat tinggi dan harus memiliki sifat lemah lembut terutama ibu. Karena semua akan berdampak kepada kecerdasaan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) yang baik terhadap anak. Kehidupan awal pada anak yang sangat berperan penting dalam perkembangan anak dimulai pada usia 0-6 tahun. 

Anak-anak di usia ini disebut dengan golden age, karena pada usia ini anak- anak memiliki ingatan yang luar biasa, dan apapun memory yang didapatkan di kurun usia ini akan menjadi kenangannya seumur hidup bagi anak tersebut.

Jangan sampai nantinya kita sendiri sebagai orang tua yang justru menghilangkan kepercayaan diri anak. Seringkali kita melihat, anak- anak yang di didik oleh orang tua yang kasar, suka memukul, akan menurunkan watak yang sama hingga ia dewasa dan semuanya akan terekam dalam memorynya.

Kekerasan bukanlah cara yang tepat dalam mendidik anak. Karena dengan kekerasan tersebut bukan menjadi motivasi positif bagi anak justru menjadi beban mental yang berjangka panjang nantinya. Seharusnya sebagai orang tua, kita dapat melihat dan menghargai masing- masing potensi diri yang berbeda pada tiap anak.

Karena jika orang tua mendidik dengan kelembutan, santun  dan pemaaf maka dalam pikirannya hal tersebut akan terekam dan menyerap dalam kepribadiannya di masa depan. Dimana ia pun akan tumbuh dengan karakter yang lembut, santun dan pemaaf. 

Menurut seorang Psikolog bunda Elly Risman mengungkapkan, “Jagalah lisan anda memarahi anak, karena anak tidak tahu kalau apa yang ia lakukan itu kesalahan, otaknya belum punya konsep seperti itu, hal terparah jika orang tua terus mengumbar kata-kata kasar kepada anak saat marah, maka cadangan “maaf’ dalam otak dan hatinya akan hilang.

Seringnya anak menerima pukulan dari orang tuanya akan berakibat kepada tradisi memukul yang berulang nantinya. Karena semuanya sudah terekam dalam mindset nya. Anak akan memukul generasinya seperti yang dialaminya semasa kecil. Dengan memukul juga akan berakibat kurangnya rasa empati anak terhadap orang tuanya ketika ia dewasa.

Bukan malahan membuat lengket hubungan dengan anak, namun justru akan berakibat kebencian dan kurangnya rasa anak terhadap orang tuanya. Didukung dengan lingkungan yang tidak tepat yang berada disekeliling anak dalam proses tumbuh kembangnya.

Lebih parahnya lagi akan berakibat kepada perilaku KDRT nantinya. Karena dengan pukulan bukan membuat anak disiplin namun akan berakibat kepada sifat pembangkang bagi anak. Maka jika sudah terlanjut memukul anak, cobalah untuk meminta maaf kepada anak. Dan mencoba merubah pola didik yang baik dan sesuai dengan usia anak.

Janganlah justru kita sendiri yang memberikan kenangan masa kecil yang buruk bagi anak- anak kita. Berikan pelukan dan ciuman tulus kepada anak, sehingga mereka akan mengenangnya nantinya hingga dewasa dan kita melahirkan anak- anak yang berguna dikemudian hari.

Cintai anakmu karena anak adalah titipan Allah untuk mu

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadapnya …”

at Taghabun : 14

Engkau adalah kenangan bagi anak- anakmu, maka berikanlah kenangan yang indah terhadap anak- anakmu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here