Dampak Pandemi Terhadap Manajemen

0
322

Setahun belakangan ini, banyak sekali perubahan yang ada di Indonesia. Dimana perubahan tersebut terjadi akibat adanya pandemi yang berawal dari corona virus atau yang sering disebut covid-19. Dengan perubahan drastis yang terjadi tiba-tiba, tentunya tidak dipungkiri bahwa dampak negatifnya itu ada. Bidang-bidang dalam kehidupan kita juga mengalami perubahan yang sangat signifikan. Seperti yang kita ketahui banyak sekali dampak yang terjadi diIndonesia.

Mulai dari bidang ekonomi, bidang industri, bidang pendidikan juga tentunya, serta bidang lain yang ada. Contoh dibidang pendidikan, pembelajaran yang dilakukan jarak jauh, banyak anak-anak diIndonesia kesulitan dengan adanya  pembelajaran jarak jauh.

Dampak Sosial Negatif Pandemi COVID-19 Bagi Peserta Didik yang Harus Diwaspadai

Sudah satu tahun pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia. Hadirnya pandemi di Tanah Air telah membawa berbagai dampak yang buruk di berbagai sektor, termasuk di sektor pendidikan.

Setidaknya, terdapat tiga potensi dampak sosial negatif berkepanjangan yang mengancam peserta didik akibat efek pandemi COVID-19. Ketiga dampak tersebut seperti putus sekolah, penurunan capaian belajar, serta kekerasan pada anak dan risiko eksternal.

Putus sekolah

Seperti yang telah dijelaskan tadi, pandemi memberikan dampak ke berbagai sektor di Tanah Air. Sektor ekonomi adalah salah satu sektor yang cukup mengalami dampak signifikan. Akibatnya, banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan.

Tidak jarang orang tua yang lebih memilih anaknya berhenti bersekolah dan memilih mempekerjakan anak untuk membantu perekonomian keluarga akibat krisis ekonomi yang terjadi. Selain itu, banyak orang tua yang tidak bisa melihat peranan sekolah dalam proses belajar mengajar apabila proses pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka.

Penurunan capaian belajar

Tidak bisa dimungkiri, keadaan sosial-ekonomi tiap keluarga berbeda-beda. Perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat mengakibatkan kesenjangan capaian belajar, terutama untuk anak dari sosio-ekonomi yang berbeda.

Hal lain yang menjadi perhatian adalah risiko terjadinya learning loss. Studi menemukan bahwa pembelajaran tatap muka menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik saat dibandingkan dengan PJJ. 

Kekerasan pada anak dan risiko eksternal

Selama pemberlakuan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), peserta didik lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Hal ini tentu meningkatkan risiko kekerasan yang tidak terdeteksi. Tanpa sekolah, banyak anak yang terjebak di kekerasan rumah tanpa diketahui oleh guru.

Selain kekerasan di rumah, risiko eksternal juga menjadi hantu bagi peserta didik. Ketika anak tidak lagi datang ke sekolah, terdapat peningkatan risiko untuk pernikahan dini, eksploitasi anak terutama perempuan, dan kehamilan di kalangan remaja.

Tercatat hingga tanggal 12 April 2020 jumlah kasus positif terinfeksi corona di seluruh dunia sebanyak 1.781.127 orang, diantaranya sekitar 108.994 orang meninggal dunia. Sebagaimana berbagai negara lainnya, Indonesia juga harus menghadapai permasalahan yang sama, dari data Resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia terdapat 4.241 kasus positif dan korban meninggal sebanyak 373 orang, diduga jumlahnya bisa lebih banyak lagi karena berbagai sebab tidak semua kasus positif terinfeksi dan korban meninggal terdata secara akurat.

Perkembangan ini tentu saja memiliki dampak yang besar pada perbagai aspek kehidupan manusia, dan salah satu sektor yang mengalami pukulan cukup berat adalah sektor ekonomi Indonesia, 

Ada juga dampak lainnya

Tercatat jumlah pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun yang dirumahkan mencapai 3,5 juta lebih. Kemudian dari data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sampai dengan bulan Juli, ada sekitar 1,1 juta orang yang di rumahkan, 380.000 orang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan sekitar 630.000 orang pekerja sektor informal terkena dampak Covid-19.

Hal ini membuat tantangan pembangunan ketangakerjaan menjadi semakin kompleks. Karena dampak Covid-19 terhadap perekonomian akhirnya juga berimbas kepada para pekerja, terutama pada empat sektor utama perekonomian Indonesia yaitu pariwisata, perdagangan, manufaktur dan pertanian.

AMELIA DEWITA
MAHASISWA UNIVERSITAS PAMULANG AKUNTANSI (S1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here