Celina Landari – The Ambiguous Asian

Ini adalah kisah menarik sekaligus lucu ketika saya menemani traveling Celina Landari, yang waktu itu sedang berada di Yogyakarta.

Jadi, ketika baru beberapa langkah keluar dari Hotel untuk jalan sore, karena kebetulan hotelnya dekat dengan Malioboro, Celina Landari ingin berjalan santai melihat area sekitar. 

Celina langsung dihampiri 2 orang muda mudi dan menegur dengan kata “Sawadikap”, spontan Celina menjawab “What”, kemudian mereka pun membuka pertanyaan dengan bahasa Inggris tentang kesan berada di Yogyakarta.

Tentu Saja Celina Landari dengan sangat antusias menjawab pertanyaan tersebut dengan bahasa Inggris pula, karena ia pun sudah menguasai setidaknya 4 bahasa.

Ketika sudah selesai dengan muda mudi tadi, Celina pun berjalan kembali dan baru 100 meter kami pun dihentikan oleh dua orang kembali, dengan menyapa “Excuse me miss! 

Mereka pun mencoba berbincang dengan Celina menggunakan bahasa Inggris, dan saya pikir pasti ini tugas sekolah atau kelompok untuk melatih kemampuan Bahasa Inggris, dan menganggap Celina adalah bule Thai, atau bule Chinese karena wajah Celina memang 50% Indo.

Celina Landari pun menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan sopan dan sedikit bergurau dengan slang slang Amerika hingga sesi wawancara itu akan berakhir, Celina pun balik bertanya pada mereka dengan pertanyaan “Who do you think I am? Dan mereka pun mulai menebak nebak, dari logat bahasa Inggrisnya agak Amerika, tetapi dari wajah seperti Chinese Indo, atau Thailand Indo.

Dan Celina pun hanya tersenyum dengan jawaban mereka sambil berlalu. Kami  pun berjalan kembali menyusuri jalanan Malioboro yang sudah tambak berubah, tidak seperti dulu yang begitu ramai pedagang-pedagang di sepanjang pinggiran jalanan.

Dan beberapa kali pun kami melihat wawancara serupa, muda mudi Yogya menghentikan dan mewawancarai bule pirang yang tingginya antara 180-190, dan memang mereka sedang berlatih berbicara bahasa Inggris langsung dengan native speaker.

Kalo itu sih sudah biasa, hal lucu terjadi ketika, Celina sedang jalan dan melihat-lihat sekitar dimana banyak tukang becak berjejer, dan mereka pun menyapa dan mencoba menawarkan becaknya dengan bahasa Inggris pula, dengan tersenyum dan sopan Celina tiba-tiba mengucap ‘Mboten Pak’, dalam bahasa Jawa halus yang artinya Tidak Pak, dan tukang becak pun tertawa dan berucap “Tek kiro Bule Cino‘, yang artinya saya kira bule Cina.

Candaan sederhana yang bisa membuat kami tertawa, hal receh terkadang membuat kita bisa merelaksasi pikiran yang penat. 

“Bahagia itu sederhana, selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki, dan berbagi kebahagiaan itu untuk orang lain“, ungkap Celina Landari.

Demikianlah sekelumit cerita tentang Celina Landari ketika jalan-jalan di Malioboro, Jogja. Adapula cerita keseruan Celina di Cappadocia yang dimuat di Tabloid Bintang.