Biografi dan Profil Lengkap Ahmad Dahlan

0
696

Muhammadiyah menjadi organisasi islam terbesar kedua setelah Nahdlatul Ulama. Muhammadiyah sendiri diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, Nabinya umat Islam. Organisasi Islam yang satu ini didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta.

Sosok Ulama bersahaja bernama KH. Ahmad Dahlan sudah tidak asing lagi di telinga warga Muhammadiyah. Secara garis besar, tujuan dari Muhammadiyah adalah meluruskan penyimpangan ajaran Islam yang tercampur dengan adat istiadat.

Profil Sang Kyai

Nama asli KH Ahmad Dahlan sebenarnya adalah Muhammad Darwis, lahir di Yogyakarta pada 1 Agustus 1868. Beliau anak keempat dari tujuh bersaudara dari Keluarga KH. Abu Bakar.

Ayahnya merupakan tokoh agama terkemuka dan merupakan khatib di Mesjid Besar Kesultanan Yogyakarta pada masa Hindia Belanda. Ibundanya bernama Siti Aminah, putri dari Haji Ibrahim seorang penghulu Kesultanan Yogyakarta pada masa itu.

Jika diruntut lebih jauh lagi, silsilah sang kyai bisa sampai kepada salah satu Wali Songo. Tidak lain adalah Maulana Malik Ibrahim yang juga terhubung ke Nabi Muhammad SAW.

Riwayat Pendidikan

Sang pendiri Muhammadiyah inimenempuh pendidikannya di Pesantren sejak kecil. Hingga pada usia 15 tahun berangkat haji dan menetap di Kota Mekkah untuk waktu 5 tahun.

Selama di Mekkah, Kyai Dahlan belajar ilmu agama islam langsung kepada Muhammah Abduh, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah. Semua tokoh tersebut merupakan pembaharu pemikiran-pemikiran Islam.

Setelah 5 tahun di Mekkah, Kyai Dahlan pulang pada usia 20 tahun atau tepatnya tahun 1888. Bersamaan dengan kepulangannya, nama Muhammad Darwis pun diganti menjadi Ahmad Dahlan.

Nama yang digunakan tersebut diberikan oleh Seorang Syaikh dari Perguruan Syariat Syafi’i bernama Sayyid Bakri Shatta. Sewaktu di Mekkah, Kyai Dahlan beriteraksi dan bertemu dengan Jamaah Haji dari Indonesia.

Kiprahnya di Indonesia

Dari pertemuannya dengan Jamaah Haji, Kyai Dahlan memiliki visi yang sama untuk melawan penjajah Belanda. Salah satu perjuangannya yakni memurnikan Islam di Indonesia.

Kyai Dahlan juga diangkat menjadi Khatib Amin di Lingkungan Kesultanan Yogyakarta. Keilmuan yang dimilikinya menjadi Kyai Dahlan sebagai Ulama yang disegani masa itu.

Tepatnya pada tahun 1902, Beliau kembali berangkat ke Mekkah untuk Ibadah Haji yang kedua. Kyai Dahlan menetap selama dua tahun untuk kembali memperdalam ilmu agama Islam dengan beberapa gurunya di Mekkah.

Setelah kembali ke Indonesia, Kyai Dahlan melangsungkan pernikahan dengan Siti Walidah. Kebetulan saudara sepupunya sendiri, anak Kyai Haji Fadhil seorang Penghulu.

Siti Walidah dikenal dengan nama Nyai Ahmad Dahlan yang ikut berjuang memajukan bangsa melalui pendidikan. Akhirnya gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada Siti Walidah yang juga merupakan pendiri Aisyiyah.

KH Ahmad Dahlan Mendirikan Muhammadiyah

Bentuk perjuangan Kyai Dahlan akhirnya bermuara pada berdirinya Organisasi Islam Muhammadiyah tahun 1912. Didirikan di Kampung Halamannya Kauman, Yogyakarta yang memiliki visi dakwah dan perjuangan memajukan bangsa Indonesia.

Banyak usaha besar yang dilakukan Kyai Dahlan bersama Muhammadiyah. Seperti diantaranya mendirikan rumah pengobatan, rumah sakit, panti asuhan, sekolah, madrasah dan yang lainnya.

Pada tahun 1921, Muhammadiyah mendapatkan izin dari Pemerintah Hindia Belanda untuk memperluas organisasi Muhammadiyah di daerah lain.

Sayangnya, karena kegiatan Kyai Dahlan terus bertambah dan semakin sibuk, kesehatannya mengalami gangguan. Atas saran dokter, Kyai Dahlan diharuskan beristirahat untuk memulihkan kondisi kesehatannya.

Kondisi kesehatannya tidak kunjung membaik, terus menurun hingga akhirnya meninggal pada 23 Februari 19223. Kyai Haji Dahlan dimakamkan di Karangkajen Yogyakarta.

Itulah biografi singkat mengenai KH. Ahmad Dahlan, seorang Pahlawan Nasional untuk Dunia Pendidikan dan Kesehatan serta Dakwah Islam. Semoga Bermanfaat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here