Pakaian adat merupakan kekayaan budaya Indonesia yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Baju adat Sumatera adalah salah satunya, dimana pakaian ini juga menyimpan keunikan tersendiri. Nah, bagi Anda yang penasaran berikut ini ada penjelasan terkait.
Baju Adat Sumatera yang Bisa Jadi Referensi Konsep Pernikahan
Pada dasarnya baju adat memang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya ialah kebiasaan, geografis, warisan nenek moyang, dan lain sebagainya. Meskipun demikian, keberagaman inilah yang membuat Indonesia semakin berwarna dengan hasil budaya yang dimiliki oleh daerah-daerahnya.
Ulos
Ulos merupakan baju adat Sumatera Utara. Jika diartikan ulos adalah kain dengan 4 warna utamanya yakni hitam (sedih, duka), putih (kesucian dan kejujuran), merah (keberanian), dan kuning (kekayaan). Perlu Anda tahu bahwa pakaian adat Ulos ini mempunyai cerita yang menarik.
Sejarahnya dulu banyak dari masyarakat Batak yang tinggal pada daerah dataran tinggi dengan suhu yang sangat dingin. Sehingga mereka pun membutuhkan pakaian yang tebal agar dapat menghangatkan diri. Maka dari itu masyarakat Batak kemudian memilih Ulos karena mudah dipakai.
Cerita itu masih disimpan sampai sekarang, bahkan menjadi warisan dan tradisi yang harus dilakukan oleh masyarakat Batak. Salah satunya adalah memberi kain Ulos untuk kerabat dan keluaraganya. Selain digunakan pada acara tertentu Ulos juga sering dikenakan saat acara pernikahan.
Melayu Riau
Provinsi Riau merupakan wilayah Indonesia yang pengaruh terhadap budaya Islamnya sangatlah kental. Hal ini membuat beberapa kekayaan budayanya juga mengambil konsep religi, salah satunya ialah baju adat Sumatera dengan model cenderung panjang dan menutupi tubuh.
Pemakaian baju adat Melayu Riau mempunyai sejumlah spesifikasi tersendiri baik dari segi usia maupun kegunaan untuk acara. Pada segi usia sendiri biasanya pakaian anak akan disebut sebagai baju monyet, bentuk celananya tanggung sampai panjang lengkap sama kain segi empat dan peci.
Sedangkan pada baju orang dewasa bisa berupa kurung pendek khusus laki-laki dan kurung tulang belut, kebaya pendek untuk perempuan. Terakhir ada pakaian untuk orangtua mempunyai desain seperti kurung teluk belanga atau kurung cekak musang.
Ulee Balang
Berbicara tentang baju adat Sumatera Ulee Balang yang diketahui memiliki asal dari Nangore Aceh Darussalam sering juga menjadi sorotan. Hal ini dikarenakan desainnya sangatlah khas dan banyak yang menggunakannya sebagai referensi baju pernikahan.
Dalam bahasa Melayu Ulee Balang sama dengan Hulubalang yang artinya keluarga raja juga ratu. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pakaian adat yang satu ini selalu identik dipakai oleh kalangan elit seperti kerajaan. Pada awalnya memanglah demikian.
Namun dijadikan sebagai sebuah penghargaan untuk budaya daerah di era modern seperti sekarang ini Ule Balang kerap dijadikan sebagai pakaian adat untuk acara sakral pernikahan. Umumnya pakaian ini terdirikan dari beberapa bagian.
Diantaranya yakni busana bagian atas, tengah, bawah, dan sejumlah aksesoris. Bahkan jika dikenakan oleh wanita aksesorisnya akan ditambah pada bagian kepala maupun dada. Pemberian banyak hiasan ini dinilai akan lebih menggerlapkan wajah dari pengantin yang berseri-seri.
Itulah penjelasan mengenai 3 baju adat Sumatera yang paling sering dilirik orang untuk pakaian pernikahannya. Jika Anda mau juga mencoba mengenakan saat acara tersebut, bisa memesan sendiri di butik. Selain unik penggunaaan pakaian adat ini juga melambangkan bahwa kita selalu menghargai hasil cipta budaya.
