Adat Istiadat di Indonesia

Keberagaman Adat istiadat di Indonesia merupakan tanda khas masyarakatnya yang majemuk.

Indonesia salah satu negara yang memiliki keanekaragaman budaya. Maka tak heran jika Negara indonesia mempunyai beragam adat istiadat.

Adat istiadat memiliki pengertian yang sangat luas, namun secara singkat arti adat istiadat merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan dan menjadi ciri khas suatu daerah yang berisi norma, nilai, keyainan dan kaidah yang tumbuh serta berkembang dalam masyarakat Desa.

Keberagaman Adat istiadat di Indonesia ini disebabkan banyak faktor seperti letak geografis, faktor alam, letak indonesia yang strategis, penerimaan masyarakat terhadap budaya asing, dan sebagainya.

Berikut ini dirangkum beberapa contoh adat istiadat di Indonesia dari berbagai suku yaitu :

1. Adat Istiadat Suku Jawa

Adat istiadat masyarakat jawa berpangkal dari warisan nenek moyang. Namun ketika islam masuk kepulau jawa, beberapa tradisi dan adat mengalami asimilasi dan berubah serasi dengan ajaran agama islam.

Masyarakat jawa memiliki beragam adat istiadat yang sangat menarik untuk di bahas contohnya adat pernikahan, kehamilan, kematian, bahkan dalam lingkup kehidupan sehari hari.

Sekaten

Upacara sekaten umumnya dilaksanakan untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya. Acara ini biasanya diadakan di Alun Alun Utara Keraton Yogyakarta. Ribuan warga hadir memeriahkan bahkan wisatawan juga ikut menyaksikan langsung jalannya acara ini.

Pernikahan

Pernikahan merupakan proses sakral ijab kabul untuk menyatukan 2 insan untuk membangun sebuah kehidupan baru bersama dalam rumah tangga. Seringkali prosesi Pernikahan juga dilakukan menurut adat daerah setempat dan itu bukanlah hal yang asing. Begitu juga dalam suku jawa. Adat Pernikahan suku jawa dianggap cukup rumit bagi sebagian kalangan, sehingga kebanyakan masyarakatnya telah meninggalkan beberapa tradisi ini karena suatu alasan.

Disini telah diringkas beberapa poin adat pernikahan suku jawa, Pertama, serah serahan, ini diberikan oleh pihak keluarga pengantin pria kepada pihak keluarga pengantin wanita. Kedua, siraman. Ini bertujuan untuk membersihkanjiwa pengantin dan dilakukan sebelum akad. Ketiga, paes atau ngerik. Berarti menghilangkan rambut halus pada wajah mempelai perempuan. Keempat, Dodol Dawet. Kelima Midodareni, keenam panggih, ketujuh balangan suruh.

Tedak Siten

Tradisi tedak siten dilakukan ketika seorang bayi sudah mulai berjalan yang dalam pelaksanaannya, bayi dimasukkan kedalam kurungan ayam dan diberi barang seperti uang, alat tulis dan sebagainya. Acara ini dibuat sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah karena sang bayi diberi kesehatan.

2. Adat Istiadat Sumatera

Sumatera merupakan pulau yang terletak dibagian barat wilayah Indonesia, wilayah ini terdiri daari beberapa provinsi yang memiliki berbagai tradisi, contohnya, provinsi sumatera selatan mempunyai adat istiadat yang berbeda dengan provinsi sumatera utara. Adapun beberapa contoh adat istiadat yang berasal dari sumatera telah dirangkum dibawah ini :

Mangongkal Holi dari Sumatera Utara

Pengertiannya upacara untuk menggali kuburan yang sudah lama dan mengambil tulang belulang mayat, selanjutnya dipindahkan kekuburan baru. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat suku Batak dan masih dilestarikan hingga saat ini.

Masyarakat Batak meyakini bahwa orang yang sudah meninggal menuju ke pada proses yang lebih sempurna dialam abadi. Roh tersebut dapat berkumpul dengan anggota keluarga lain yang telah meninggal.

Ngobeng dari Sumatera Selatan

Yaitu tradisi menjamu tamu oleh masyarakat Palembang, yang hingga saat ini masih dilestarikan. Tamu akan dihidangkan makanan dengan menu beragam seperti opor, acar, gulai kambing, tumisan, dan lain – lain. Tujuannya yaitu menghargai tamu.

Nganggung dari Bangka Belitung

Adat yang berasal dari bangka belitung ini digelar untuk memperingati hari hari besar islam, contohnya Maulid nabi, Isra’ Mi’raj, atau dalam menyambut tamu penting oleh masyarakat setempat. Dalam adat ini, masyarakat wajib membawa baki yanag berisi makanan ke masjid. Selanjutnya isi baki akan diberi doa oleh tokoh agama lalu di makan.

3. Adat Istiadat Kalimantan

Pulau kalimantan ternyata juga memiliki keragaman budaya yang hingga kini terus dilestarikan oleh warga masyarakatnya. Adapun 3 contohnya berikut ini.

Aruh Baharin

Tradisi ini dilakukan oleh 5 Balian ( sebutan  untuk para tokoh adat ) berlari lari kecil dengan mengelilingi tempat pemujaan sembari membaca mantera dan membunyikan gelang terbuat dari kuningan. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah. Umumnya upacara ini menghabiskan waktu tujuh hari.

Dalam ritual ini, para tokoh adat juga mengundang roh leluhur, agar turut memeriahkan acara Aruh Baharin, sehingga disediakan pula beraneka jenis sesaji untuk dinikmati oleh para roh leluhur.

Maccera Tasi

Tradisi ini masih dilestarikan hingga saat ini oleh masyarakat kalimantan. Bentuk adat ini yaitu dengan menyembelih hewan berupa kambing, kerbau, atau ayam, ditepi laut. Tujuan pelaksanaannya agar memperoleh hasil laut yang berlimpah.

Mandi Tian Mandaring

Acara ini sering dilakukan oleh masyarakat untuk perempuan yang hamil 7 bulan. Dalam prosesnya dibuatkan pagar mayang dan didalam nya diberi air bunga, air dalam mayang. Dan lain lain.

4. Adat Istiadat Sulawesi

Pulau Sulawesi dihuni oleh beberapa suku yang memiliki budaya dan tradisi berbeda. Berikut beberapa adat istiadat yang berasal dari Sulawesi :

Mappalili

Adat Mappalili diselenggarakan ketika mengawali musim menanam padi. Adat ini dipimpin oleh seorang yang disebut Bissu. Yang selanjutnya akan berkumpul dirumah arajang yaitu tempat penyimpanan alat bajak sawah Pusaka yang diyakini keramat.

Adat Kehamilan

Pada masa awal kehamilan hingga masuk bulan ke empat, oleh masyarakat sekitar disebut angringan. Pada fase ini calon ibu bayi harus mendapat perhatian dan dipenuhi keinginannya  dari pihak keluarga. Terutama berupa makanan.

Pada saat usia kandungan 7 bulan, diadakan acara annyapu batang. Maka Keluarga kedua belah pihak menyiapkan berbagai makanan yang dianggap sebagai simbol tertentu. Dalam pelaksanaan acara ini, calon ibu dan ayah bayi akan dimandikan kemudian dipakaikan baju adat dan duduk bersanding lalu keduanya dikerumuni keluarga dan mereka berdua harus memilih makanan tertentu.

Ammateang

Ammateang yaitu sebutan untuk upacara kedukaan dalam masyarakat bugis. Adapun prosesnya tak jauh berbeda dengan prosesi pengurusan jenazah pada suku jawa. Kegiatannya meliputi memandikan jenazah, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan jenazah, kemudian dirumah duka dilakukan tahlilan.

5. Adat Istiadat dari Bali

Pulau Bali disebut juga Pulau Dewata ini sangat kental dengan hal yang berbau adat dan tradisi. Budaya dan adat istiadat bali bahkan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing mancanegara. Berikut beberapa adat istiadat bali.

Upacara Ngaben

Upacara pembakaran mayat atau ngaben ini merupakan warisan leluhur sejak ratusan tahun silam. Upacara ini oleh masyarakat hindu diyakini sebagai proses penyucian mayat agar arwahnya tenang disurga. Dan juga Proses upacara ngaben ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Omed Omedan

Ketika selesai merayakan nyepi, warga hindu akan melakukan upacara omed omedan yang mana dalam upacara ini para pria dan wanita umur 18 sampai 30 tahun dan belum menikah akan dikumpulkan berpasang pasangan. Lalu mereka diguyur air dan saling bertarung diakhiri dengan ciuman.

Melasti

Acara ini diselenggarakan menjelang nyepi setiap tahun. Saat melasti dilaksanakan, warga masyarakat bali akan mensucikan diri dengan mengunjungi sumber air misalnya danau, laut atau mata air yang dianggap sakral. Dalam ritual ini, masyarakat akan disucikan dengan cara tokoh adat akan memercikkan air ke kepala setiap orang agar keburukan dan kotoran hati hilang sehingga mereka kembali suci.

6. Adat Istiadat Papua

Berbicara tentang adat istiadat, Papua mempunyai berbagai keunikan yang menjadikan hal tersebut sebagai ciri khas masyarakat di sana.

Iki Palek

Di Papua, terdapat sebuah tradisi yang dapat dikatakan ekstrem yang biasa disebut Iki Palek atau tradisi memotong jari. Tradisi ini dilakukan oleh para anggota Suku Dani.

Meskipun bagi kebanyakan orang terdengar menyeramkan, tradisi ini mempunyai makna dan filosofi yang dalam bagi para anggota Suku Dani. Tradisi ini dilakukan untuk menunjukkan rasa setia dan rasa kehilangan yang mendalam terhadap anggota keluarga yang baru saja meninggal.

Ararem

Suku Biak di Papua mempunyai sebuah tradisi yang menarik untuk mengantar mas kawin atau Ararem dari calon suami kepada keluarga calon istri. Dalam tradisi ini, keluarga laki-laki yang ditemani iringan Tarian Wor akan membawa peralatan rumah tangga, piring adat, dan makanan ke rumah keluarga calon istri. Tradisi ini masih dapat kamu temukan hingga saat ini. 

Barapen

Barapen ialah sebuah tradisi masak bersama dengan seluruh warga kampung dengan menggunakan batu yang dibakar hingga membara sebagai alat masak utama. 

Tradisi ini biasanya dipimpin oleh kepala suku yang menggunakan pakaian adat dan berkeliling untuk mengundang para anggota kampungnya. Kemudian, setelah berkumpul, para warga kampung berburu hewan di hutan atau sekitar kampung mereka untuk dijadikan bahan makanan utama.