5 Fakta Menarik Anoa, Hewan Endemik Sulawesi

1
908

Anoa merupakan hewan herbivora yang juga menjadi maskot Provinsi Sulawesi Tenggara.  Hewan yang juga sering disebut kerbau kerdil Sulawesi ini, merupakan megafauna endemik Pulau Sulawesi. Dalam sepuluh tahun terakhir populasi hewan asli sulawesi ini telah menurun secara drastis. Diperkirakan saat ini hanya terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup.

Penyebab penurunan populasi anoa ini diakibatkan karena hutan yang merupakan habitatnya dikonversi menjadi perkebunan, pertambangan, atau permukiman. Hal ini diperparah dengan perburuan ilegal yang masih terjadi hingga sekarang. Inilah mengapa saat ini, anoa menjadi hewan yang terancam punah.

Terancam Punah! Ini Fakta Menarik Tentang Anoa

Saat ini masyarakat masih sering memburu anoa untuk memanfaatkan kulit, daging, juga tanduknya. Anoa sendiri terdiri dari dua jenis yaitu anoa dataran rendah (Bubalus Depressicornis), dan anoa gunung (Bubalus Quarlesi). Habitat anoa dataran rendah berada kurang dari 1.000 meter dari permukaan laut. Ukurannya juga cenderung lebih besar; dengan tinggi 60-100 cm dan berat kurang dari 300 kg.

Sedangkan habitat anoa gunung terletak di lebih dari 1.000 meter dari permukaan laut. Tingginya kurang dari 75 cm dengan berat kurang dari 150 kg. Anoa dataran rendah juga memiliki rambut hitam tipis dengan tanduk yang berbentuk kerucut. Sedangkan anoa gunung memiliki rambut tebal wol cokelat cerah dengan tanduk cenderung bulat. Simak beberapa fakta menarik lainnya dari anoa berikut ini.

1. Anoa Hewan Penyendiri

Ya, anoa termasuk hewan semi soliter yag suka menyendiri atau hidup hanya bersama pasangannya saja. Namun terkadang anoa juga akan berbaur bersama kawanannya. Biasanya ini terjadi jika sang betina akan melahirkan. Setelah itu, anoa akan kembali memisahkan diri dari kawanannya.

2. Hewan Pemalu

Menurut penelitian, anoa adalah hewan yang pemalu. Anoa hidup di dalam hutan dan sulit didekati manusia. Biasanya anoa akan menceburkan diri ke rawa dalam keadaan terdesak. Namun meski demikian anoa dapat berubah menjadi agresif dan akan menyerang menggunakan tanduknya jika merasa terancam atau berada dalam bahaya.

3. Memiliki Perkembang Biakan Yang Lambat

Anoa membutuhkan waktu kehamilan sekitar 276-315 hari. Apalagi induk anoa hanya akan melahirkan satu anak setiap tahunnya. Jarang sekali induk anoa yang melahirkan 2-3 anak sekaligus. Pada masa pertumbuhan hingga usia produktif anoa akan tetap hidup bertiga. Jantan induk dan anak. Mereka akan menjelajah hingga 5 Kilometer untuk mencari makan.

Menariknya lagi,  anoa tidak dapat berkembang biak jika kondisi lingkungannya buruk. Bahkan, menjelang kelahiran, pola makan induk anoa harus diatur. Karena jika anoa mengonsumsi makanan berprotein dalam jumlah besar di usia kehamilan tujuh bulan, maka akan terjadi peningkatan bobot bayi yang akan membahayakan persalinan normal induk anoa.

4. Membutuhkan Mineral

Fakta menarik mengenai anoa selanjutnya yaitu anoa memerlukan mineral. Anoa pegunungan akan menjilati garam alam untuk memenuhi kebutuhannya akan mineral. Sedangkan anoa dataran rendah akan meminum air laut untuk mendapatkan asupan mineral yang dibutuhkan.

5. Anoa Menandai Wilayah

Pada umumnya anoa jantan akan menandai batas wilayah kekuasaannya dengan menggunakan tanduknya di pohon. Kemudian anoa juga akan kencing dan menggaruk tanah. Biasanya, anoa hidup di hutan-hutan lebat. Selain itu juga anoa menyukai daerah dekat aliran air seperti sungai, danau, rawa-rawa, dan sumber air panas yang mengandung mineral, juga area sepanjang pantai.

Nah, itu tadi ulasan lengkap mengenai fakta menarik anoa yang sayangnya kini mulai terancam punah. Semoga masyarakat menjadi semakin paham akan peran penting anoa pada sistem rantai makanan dalam ekosistem. Sehingga masyarakat pun dapat ikut berperan dalam melindungi anoa. Selain itu peran pemerintah juga sangat diperlukan dengan tidak menurunkan status kawasan hutan.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here