4 Trend Mahasiswa Sekarang

0
445

Arus globalisasi semakin berdampak besar, pergeseran makna setiap peristiwa pun terjadi, tidak terkecuali pendidikan kita sendiri. Tahun 90an, sosok mahasiswa terkenal dengan sifat kritis, menyatu bersama rakyat, bersosial tinggi, dan lantang menyuarakan hak orang kecil. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, mahasiswa hanya sebagai  simbolis semata. Pengetahuan dan pengalaman selama dikampus belum mesti mereka dapatkan.

Jika dahulu mahasiswa harus membaca buku, mahasiswa sekarang belum tentu memiliki satu buku. Hal semacam ini, tidak bisa menyalahkan siapapun, ini merupakan kodisi sosial ketika pendidikan kita belum siap menghadapi era globalisasi. Pertumbuhan media semakin cepat, tetapi akurat sumber dan analisis masih bersifat dangkal. Sehingga mereka yang mengkonsumsi setiap hari belum semestinya mendapatkan pengetahuan.

Berbicara tentang mahasiswa, ada 4 trend mahasiswa unik yang akan penulis ungkap kali ini. Hal ini ditentukan sesuai pengalaman selama menjadi mahasiswa. 4 trend tersebut yakni naik gunung, futsal, main PS, dan traveling.

1. Naik Gunung

Jika mengambil istilah dari anak mapala, naik gunung tidak bisa dikatakan trend. Tetapi sebuah jiwa untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Ketika sudah di atas, kita akan melihat keindahan dunia. Kita melihat bahwa orang di bawah sangat kecil. Sehingga tidak perlu ada rasa sombong dan takabur. Akan tetapi, makna tersebut sudah mulai bergeser disebabkan trend kekinian. Bermula dari film “5 cm” yang dibintangi tokoh bernama Riani, Dinda, Zafran, Genta, Arial dan Ian menjadikan kaum milenial terinspirasi untuk panjat gunung.

Saat sudah berada di puncak, satu hal yang tidak pernah terlupakan adalah take foto kemudian diposting di media sosial menggunakan caption menarik. Dengan begitu, secara tidak langsung telah membuktikan bahwa kita pernah naik gunung. Teman-teman lainnya akan iri dan kalau bisa ikut muncak ke gunung di lain waktu. Sebab, pengalaman akan dibilang hoak kalau tidak dibarengi dengan foto.

2. Futsal

Mahasiswa mana sih yang semasa kuliah tidak pernah bermain futsal? Pertanyaan ini mungkin terbilang receh, tetapi penulis berani menjamin hampir 90% mahasiswa pernah bermain futsal. Ini merupakan trend yang memang harus dilakukan seorang mahasiswa. Mahasiswa semasa kuliah kok tidak pernah futsal, berarti hidupnya ada yang kurang.

Memang tidak ada hal yang aneh, justru suatu budaya yang perlu didukung. Selain terlihat keren, futsal juga memiliki dampak baik seperti mempererat Sali silaturahmi dan menjaga stabilitas fisik. Dengan futsal, mahasiswa mampu menyeimbangkan diri bahwa kuliah tidak hanya bergelut dengan tugas, tetapi ada hiburan juga.

3. Main PS (Playstation)

Perlu diketahui bahwa main PS bukan hanya dimainkan oleh anak-anak SD atau SMP. Tetapi mahasiswa yang gemar main games biasanya tidak melupakan bermain PS. Sesuai survey yang penulis lakukan di kota budaya Yogyakarta, mayoritas mahasiswa saat bermain playstation adalah bemain sepak bola.

Bahkan tidak sedikit perlombaan berlangsung untuk menyalurkan bakat yang terpendam dari mereka yang hobi bermain PS. Jika orang yang tidak tahu, mungkin ketika ada mahasiswa bermain PS dikira seperti anak kecil, padahal bermain PS di daerah Jogja sudah tidak memandang umur.

4. Traveling

Satu hal lagi yang tidak pernah terlupakan budaya mahasiswa kekinian adalah traveling. Sebenarnya sih lebih enak menggunakan kata “jalan-jalan”, tetapi karena trend yang sudah melebur dalam jiwa mahasiswa, traveling menjadi kata yang tepat bagi mereka yang ingin me-refresh otak.

Di sela padatnya kuliah dan menumpuknya tugas, mahasiswa memiliki alternatif lain mencari udara segar yakni pergi ke pantai, wisata alam, mall dan bukit. Cara jitu yang sering dilakukan mahasiswa ketika traveling adalah mencari tempat wisata yang ramah lingkungan dan ramah dompet. Sehingga, tidak menghabiskan jatah uang makan dan kebutuhan sehari-hari. Itulah 4 trend yang mahasiswa sekarang lakukan.

Jika kamu mahasiswa dan belum melakukan 4 trend tersebut, mungkin kamu termasuk orang yang berbeda dari sekian juta mahasiswa di tanah air. Pengangkatan tema ini bukan sekedar basa-basi saja, tetapi penulis mengambil sempel di kota Yogyakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here